“Menangkap ikan beberapa hari saja di daerah operasi penangkapan, setelah itu pulang ke kampung Nain,” tulis Steven.
Bukan hanya di Indonesia, Suku Bajo telah tersebar di lautan Malaysia, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia, mereka tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Sejarah mengatakan, suku ini berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang hidup di lautan lepas, hingga membawa mereka masuk ke Indonesia.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Dalam seminar tentang keragaman genetik bertema “Austronesia Diaspora” yang diadakan di Lembaga Eijkman Jakarta, Rabu 11 Maret 2015, Tony Rudyansjah, antropolog dari Universitas Indonesia, mengungkapkan asal-usul suku Bajo masih jadi perdebatan.
“Bisa saja orang Bajo memang berasal dari Barito dan bermigrasi untuk berdagang ke wilayah utara Indonesia (Kepulauan Sulu, Filipina) hingga tersebar ke seluruh Nusantara, ujar Tony dilansir dari National Geographic Indonesia.
Sebab, masa keemasan perniagaan di Nusantara itu sebenarnya abad ke-8, bukan abad ke-15 seperti yang sering diduga, karena masa keemasan perdagangan itu. Maka masuk akal bila orang Bajo pindah ke utara. Perdagangan yang maju memang ada di utara.
Berpindahnya Suku Bajo ke berbagai tempat menyebar ke Nusantara membuat bingung ahli Linguistik Phillipe Grange dari Prancis.
Di acara yang sama, ilmuwan yang fasih berbahasa Indonesia ini, mengungkapkan semua itu tetap masih hipotesis.
“Saya juga agak bingung, bagaimana bisa satu suku awalnya tinggal di satu daerah bisa tiba-tiba pindah semua membawa anak istri hanya untuk berdagang?” ujar Grange. (*)