Karya Giger meninggalkan jejak di banyak hal, lukisan dan film, kulit muka album dan budaya tato, selain fiksi ilmiah dan fantasi.
Mirip Rosetta Stone yang memadukan berbagai bahasa yang masih harus diungkap kodenya. Karya yang sangat padat dengan mahluk dari masa depan pasca manusia, selain melebihi pandangan umum realita dan kaya akan simbol, bentuk dan tema dari sejumlah tradisi, yang juga menuntut pemahaman dengan melibatkan interpretasi dari alkimia, astrologi dan sesuatu yang magis.
Keragamannya dengan mudah dapat memenuhi seluruh isi perpustakaan, ‘Bibliotheca gigeriana’, pelukis, pemahat, pembuat film dan perancang HR Giger.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
HR Giger dilahirkan pada tahun 1940 di kota kecil Chur, Graubünden, Swiss. Sejumlah laporan menyebutkan saat masa kecilnya sudah terdapat sejumlah hal yang menentukan kehidupannya kemudian. Di rusun orangtuanya, dimana ayahnya memiliki apotek di lantai bawah, dia membuat kereta setan.
Kelompok yang ingin ditujunya kebanyakan adalah anak perempuan yang menarik perhatian Hans Ruedi. Saat yang lainnya di gereja pada Minggu pagi, dia berada di lantai bawah museum setempat untuk melihat mumi putri Mesir yang dipamerkan disana dan berdiri di sampingnya dengan perasaan takut dan terpaku.
Ketika sebuah perusahaan obat memberikan tengkorak manusia ke bapaknya, anak laki-lakinya merenggutnya dan menyeretnya di jalan-jalan Chur dengan menggunakan seutas tali.
Lahirnya biomechanics
Karya permulaan Giger berhubungan langsung dengan ketakutan umum saat itu.
Dunia nyaris mengalami perang nuklir terkait penempatan senjata nuklir Soviet di Kuba dan negara netral Swiss yang sedang mengerjakan program senjata nuklirnya.
Kemungkinan adanya bencana nuklir sangat mungkin terjadi. Dalam beberapa karyanya, Giger merancang skenario pasca kiamat keadaan setelah perang nuklir.
Masalah lain yang banyak dibicarakan seperti ancaman lonjakan penduduk dunia dan kemajuan mesin dan otomatisasi berbagai sisi kehidupan juga muncul dalam karyanya.
Atomkinder (Atomic Children, 1967-68) memperlihatkan tiga badan pasca manusia pada latar belakang buatan penuh hiasan.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Pada keseluruhan bagian atas lukisan dipenuhi ‘matahari’ atomik, di depan dua mahluk dua kaki.