“Setiap menerima mereka, saya selalu tes, apakah bisa ‘mendatangkan’ Bung Karno di hadapan saya. Ternyata banyak yang palsu, hanya mengaku-aku, kecuali satu. Ya, hanya ada satu yang benar-benar memuaskan saya,” kata Permadi.
Sang “satrio piningit” yang satu itu, ketika diminta ‘menghadirkan’ Bung Karno, lebih dari itu, bahkan bisa ‘menghadirkan’ Raja Brawijaya.
“Saya berdialog dengan Brawijaya, juga Bung Karno. Saya puas. Karena saya rasa, yang ’hadir’ benar-benar Bung Karno. Dia bisa menjawab semua pertanyaan saya dengan sangat memuaskan. Berbeda dengan satrio piningit ‘gadungan’ lainnya, yang sangat mengecewakan,” ujar Permadi.
Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga
Apa saja yang ia dialogkan dengan “Bung Karno”? Permadi menjawab, “Banyak hal. Mulai dari soal ideologi sampai wanita, ha…ha…ha…,” katanya sambil tertawa. Bahkan dia juga mengonsultasikan ihwal julukan yang ia pakai, “penyambung lidah Bung Karno”. Atas predikat itu, Bung Karno pada prinsipnya merestui. (*)
Selamat Jalan Permadi
Penulis: Bondhan W