HOTMAN Paris selaku kuasa hukum keluarga mendiang Vina Cirebon mempertanyakan sikap dan perilaku ayahanda mendiang Muhammad Rizky alias Eky, Iptu Rudiana, yang sempat tidak membuka pintu komunikasi. Padahal, kata Hotman Paris, Eky juga menjadi korban dalam peristiwa mengenaskan 27 Agustus 2016 silam bersama Vina Dwi Arsita atau Vina Cirebon. “Kami sangat mempertanyakan sikap dan perilaku dari Pak Rudiana, bapak almarhum Eky. Begitu ditunjuk jadi kuasa hukum keluarga Vina, kami mencoba berkomunikasi dengan Pak Rudiana namun tidak ditanggapi apa pun,” kata Hotman Paris di bilangan Kepala Gading Jakarta Utara, Jumat (11/6). Setelah tidak mendapat respons apa pun, tiba-tiba ada oknum polisi sekitar 4 hari lalu mengaku sebagai utusan dari Iptu Rudiana menemui Hotman Paris atau tim kuasa hukum Hotman 911. Oknum polisi tersebut menyatakan bahwa ayah mendiang Eky akan menunjuk Hotman Paris dan tim sebagai kuasa hukum untuk menangani kasus kematian Eky “Tapi ada pesan terselubung, pelakunya yakin adalah Pegi. Ada apa ini ? Kok baru sekarang bereaksi. Kami menolak jadi kuasa hukum Pak Rudiana,” kata Hotman Paris. Dia menolak menjadi kuasa hukumnya karena adanya pesan titipan bahwa pelaku pembunuhan Eky adalah Pegi Setiawan, DPO yang telah ditangkap di salah satu daerah di Bandung Jawa Barat beberapa waktu lalu oleh Polda Jabar. “Seolah targetnya yang penting Pegi dihukum, selesai. Itu tidak mungkin,” kata Hotman Paris. Dia meyakini ada pihak yang berusaha diselamatkan dalam kasus kematian Vina Cirebon dan Eky. Mewakili keluarga mendiang Vina, dia ingin kasus ini dibuka secara terang benderang. Hotman Paris mengusulkan dibentuk tim pencari fakta untuk mencari fakta yang sebenarnya di balik kasus kematian Vina dan Eky. Hotman 911 menaruh harapan besar Presiden Jokowi berkenan memberikan arahan dibentuknya tim independen guna membuka tabir misteri di balik kematian Vina. (*)