Jika dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia, lebih kurang sebagai berikut: menyaksikan zaman gila, serba susah dalam bertindak, ikut gila tidak akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila), bagaimana akan mendapatkan bagian, kelaparan pada akhirnya, namun telah menjadi kehendak Allah, seberuntungnya orang yang lalai, akan lebih beruntung orang yang tetap ingat dan waspada.
Ada sebagian pendapat bahwa Ratu Adil merupakan sebuah konsep tentang pembebasan. Konsep ini dikenal di seluruh belahan dunia walaupun dengan istilah yang berbeda-beda. Ini sebenarnya merupakan dari adanya harapan akan zaman yang terbebas dari zaman edan. Harapan terhadap datangnya Ratu Adil ini tidak hanya hidup pada masyarakat Jawa.
Hampir semua agama dan aliran kepercayaan terdapat konsepsi tentang milenarisme layaknya Ratu Adil, seperti Imam Mahdi (Islam), Mesiah (Nasrani), Cargo (Papua Nugini), dan ajaran tentang Catur Yoga (Buddha) dan lain-lain. Pada umumnya kepercayaan ini muncul ketika sebuah kelompok masyarakat ditimpa gejolak-gejolak dan bencana, yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan pada masyarakat.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Akibatnya, mereka merindukan datangnya masa lalu yang penuh dengan keindahan, kemakmuran, kejayaan dan keadilan. Bahkan mereka menantikan sang juru selamat yang akan membawa masyarakat tersebut pada keselamatan dan kejayaan.
Ciri dan perlambang zaman edan dalam ramalan Jayabaya ialah kekacau-balauan yang total-luas-mendalam. Alam pun turut dihajar kelainan. Situasi dan kondisi objektif manusiawi dan kehidupan sarat dengan penyimpangan di segala sektor. Ratu Adil merupakan tokoh yang akan membebaskan bangsa dari zaman edan.
Berulang kali dalam catatan sejarah selalu memunculkan aliran mesianisme, yang oleh masyarakat Jawa disebut Ratu Adil. Sehingga yang terjadi setiap ada permasalahan masyarakat menanggap bahwa Ratu Adil akan muncul dan akan menyelamatkannya. Walaupun pada akhirnya, harapan-harapan ini akan pulus dengan sendirinya karena tokoh yang dianggap Ratu Adil ini tidak mampu seperti yang diharapkan.
Mitos Ratu Adil menurut Kartodirdjo bahwa muncul manakala masyarakat Jawa menghadapi masalah-masalah sosial yang besar. Keresahan di depan dan kerisauan menghadapi masa depan yang tak pasti membuat orang Jawa menghadapkan Ratu Adil.