Korban Meninggal Meningkat
Sementara itu menurut pejabat rumah sakit di Gaza tengah, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi setidaknya 236 orang setelah pasukan keamanan Israel melakukan operasi pada hari Sabtu untuk menyelamatkan empat sandera dari kamp pengungsi Nuseirat.
Direktur Rumah Sakit Al-Awda, Dr. Marwan Abu Nasser mengatakan, bahwa 142 jenazah telah dihitung di fasilitas medis pada Sabtu malam setelah serangan Israel, yang disertai dengan tembakan artileri berat dan penembakan.
Sedangkan para pejabat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah seperti disampaikan juru bicara Khalil al-Dikran, juga telah menghitung ada 94 jenazah di fasilitas medis mereka.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Media-media tidak memiliki cara untuk memverifikasi jumlah korban yang dilaporkan oleh pejabat Palestina di Gaza itu, karena kurangnya akses media internasional ke jalur tersebut. Catatan medis di daerah kantong yang dilanda perang tidak membedakan antara warga sipil dan militan yang terbunuh.
Warga sipil Palestina menggambarkan pemandangan mengerikan selama operasi militer Israel, dan mereka mengatakan kepada wartawan, bahwa anak-anak telah “terkoyak dan berserakan di jalan-jalan” akibat pemboman besar-besaran.
Setidaknya 36.801 orang tewas dan 83.680 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan sebagai sandera di Gaza.
Sabtu kemarin, dengan keterlibatan intelijen AS, Israel membebaskan empat sandera dari Nuseirat, Gaza tengah dengan membunuh 210 warga Palestina. (*)