TIM spesialis intelijen AS ikut membantu Israel dalam operasi penyelamatan empat sandera yang dibarengi dengan pembunuhan sekitar 210 warga sipil Palestina di Nuseirat, Gaza tengah, Sabtu (8/6/2024).
Secara fisik, tidak ada personel Amerika Serikat yang terlibat dalam serangan di Nuseirat , Gaza tengah dalam pembebasan empat sandera Israel itu. Namun sel AS itu terlibat dalam operasi intelijen, mengumpulkan informasi tentang keberadaan para sandera.
Sel Amerika itu, seperti dilansir CNN, yang membantu penyelamatan sandera Israel pada hari Sabtu. “Mereka memang bertugas mendukung Israel sejak 7 Oktober dengan mengumpulkan informasi tentang para sandera,” kata seorang pejabat AS.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Menurut seorang pejabat pertahanan AS, setelah serangan Hamas tanggal 7 Oktober, AS menawarkan perencanaan operasi khusus dan dukungan intelijen kepada Israel sebagai bagian dari upaya untuk menyelamatkan sandera yang disandera oleh Hamas.
Dukungan itu tidak melibatkan atau memerlukan kehadiran pasukan AS yang berada di Israel. Sebaliknya, bantuan yang diberikan adalah berupa intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Presiden AS, Joe Biden hari Sabtu mengatakan, bahwa dia menyambut baik berita penyelamatan tersebut, dan Gedung Putih mengatakan pihaknya mendukung semua upaya untuk membebaskan sandera yang tersisa.
Sementara itu Hamas pada hari Sabtu telah mengklaim beberapa sandera ikut terbunuh selama misi penyelamatan Israel di Gaza tengah, namun tidak memberikan bukti.
Abu Obaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, membuat klaim yang belum diverifikasi mengatakan, bahwa dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, Israel bisa membebaskan beberapa sandera, namun membunuh beberapa lainnya selama operasi tersebut.
Obaida tidak merinci identitas orang yang meninggal dunia atau memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya itu.
Dalam postingannya di Telegram, Obaida menambahkan, bahwa serangan penyelamatan tersebut menimbulkan bahaya besar bagi para sandera yang tersisa dan akan berdampak buruk pada kondisi dan kehidupan mereka.
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Militer Israel menyelamatkan empat sandera dalam operasi khusus, Sabtu siang , yang menurut pihak berwenang Gaza menyebabkan sedikitnya 210 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 400 lainnya.
Meski tidak bisa diverifikasi secara independen soal angka tersebut, namun jurnalis CNN di Gaza menyampaikan ada adegan horor dan korban jiwa dalam jumlah besar dari lapangan.