JAKSA di Iran menuduh Hossein Shanbehzadeh, seorang editor sastra, aktivis dan mantan tahanan politik, memiliki “hubungan dengan perwira tinggi Mossad.” Tuduhan itu dilayangkan menyusul penangkapan Shanbehzadeh.
Jalal Afaghi, jaksa penuntut Kota Ardabil di barat laut Iran, melontarkan tuduhan tersebut tanpa secara langsung menyebut nama Shanbehzadeh. Afaghi mengatakan orang yang ditahan tersebut dituduh “memata-matai perwira tinggi Mossad,” “menghina kesucian agama,” dan “melakukan berbagai tindakan penodaan agama.”
Tanpa memberikan bukti apa pun, jaksa Ardabil menegaskan bahwa Shanbehzadeh melakukan “kontak dengan perwira tinggi Mossad melalui media sosial.”
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Setelah tersiar kabar mengenai penangkapan editor tersebut pada Selasa (4/6), keluarga Shanbehzadeh menyuarakan keprihatinan mengenai tuduhan yang ditujukan terhadapnya. Keluarga Shanbehzadeh mengatakan pada Kamis (6/6) dalam sebuah pernyataan bahwa mereka prihatin dengan kesejahteraannya karena beratnya tuduhan yang dia hadapi.
“Kekhawatiran utama kami adalah kesehatan Hossein, karena kami tidak mengetahui otoritas yang melalukan penangkapan dan tempat penahanannya,” kata keluarga tersebut.
Keluarganya mengatakan aktivis sipil tersebut tidak diberi akses untuk mendapatkan pengacara dan kontak dengan keluarganya. Abbas Shanbehzadeh sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang “akibat dari tuduhan berat” terhadap saudaranya, Hossein.
Jaksa Ardabil mengatakan bahwa kasus hukum telah diajukan terhadap aktivis media sosial ini di kantor kejaksaan Teheran, dan berdasarkan delegasi yudisial, dia dituntut di provinsi Ardabil.
Hossein Shanbehzadeh ditangkap karena menambahkan satu titik sebagai tanggapan terhadap catatan tanpa tanda baca di halaman Ali Khamenei di platform media sosial X, di mana Shanbehzadeh menggunakan nama samaran. Pengguna menyukai unggahan tanda titik sederhana itu dua kali lebih banyak dibandingkan kiriman teks oleh pemimpin Republik Islam itu.
Jaksa Ardabil mendakwa Shanbehzadeh bermaksud meninggalkan negara itu dengan melewati Ardabil dan Bostanabad dan akhirnya mencapai Urmia, yang merupakan kota terbesar di Provinsi Azerbaijan Barat. Padahal Shanbehzadeh sempat membagikan detail perjalanannya ke Ardabil, termasuk artikel dan foto, di akun media sosial X miliknya sebelum ditangkap.
Shanbehzadeh dikenal karena menulis tentang topik sosial dan sastra, dan berbagi beberapa pengalamannya selama berada di penjara, termasuk dicambuk. (*)