GUNUNG Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran atau dikenal wedhus gembel pada Minggu (9/6/2024) pagi. Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini sebelumnya mengeluarkan 14 kali guguran lava.
“Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada 9 Juni 2024 pukul 04.06 WIB dengan amplitudo maksimal 55 mm, durasi 155,84 detik, jarak luncur 1.000 meter atau 1 km ke arah barat daya (Kali Bebeng). Masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya,” kata Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam keterangan resminya.
BPPTKG mengatakan pada pengamatan pukul 00.00-06.00 visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
BPPTKG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di Gunung Merapi. Selain itu, masyarakat diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. (*)