MASSA aksi bela Palestina mulai membubarkan diri dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (9/6) sore. Sebelum membubarkan diri, massa sempat membacakan 7 pernyataan sikap dan memberi kartu merah.
Pantauan di lokasi, koordinator aksi mengajak massa massa untuk mengangkat kartu merah secara serentak. Tampak di kartu itu ada sejumlah nama-nama korban kekejaman Israel.
Sebelum mengangkat kartu merah, para tokoh yang hadir di aksi tersebut bergantian membacakan pernyataan sikap dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina. Selanjutnya, massa aksi juga meneriakkan yel-yel “stop genocide!!” secara serentak diiringi bunyi peluit dan flash dari ponsel peserta aksi.
Berikut pernyataan sikap Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina tersebut:
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina kembali membersamai warga dunia umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya, menyatakan sikap sebagai berikut:
- Kami mengutuk sekeras-kerasnya Zionis Israel atas kejahatan Holokaus abad ke-21 terhadap bangsa Palestina khususnya di Jalur Gaza, begitu juga di Tepi Barat dan Palestina-1948. Kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan kejahatan besar Zionis Israel untuk selama-lamanya.
- Kami menuntut agar Pengadilan Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) benar-benar melaksanakan keputusannya dan memberikan sanksi atas kejahatan-kejahatan Israel dan para pimpinannya. Kami mendesak ICJ segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, dan pejabat Israel lain serta menetapkannya sebagai penjahat perang yang dijatuhi sanksi hukum terberat.
- Kami mengutuk pemerintahan Amerika Serikat sebagai sahabat setia dalam kejahatan Zionis Israel, yang terus mempraktikkan kemunafikan politik dengan terus mendukung Israel yang jelas-jelas melakukan kejahatan dan mengakibatkan jauhnya perdamaian serta ketidakstabilan dunia. Kami menuntut Amerika Serikat agar tidak menjadi sponsor dan pendukung berat terorisme Israel, termasuk dengan manuver-manuver veto licik di Dewan KeamananPBB.
- Kami mendukung dan mendesak Pemerintah Indonesia agar secepatnya memprakarsai dan mengajak negara-negara lain khususnya anggota OKI untuk mengirimkan bantuan militer yang dapat menghentikan pembantaian dan penyerangan brutal Zionis Israel di Gaza. Hal ini merupakan amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
- Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, para dosen, guru besar di berbagai kampus di lua rnegeri yang menyuarakan pembelaan terhadap Gaza dan Palestina. Kami juga mengapresiasi negara-negara yang belakangan mengakui Palestina sebagai negara merdeka, serta mendukung negara-negara yang memutuskanhubungan diplomatik dengan Israel.
- Kami mendukung dan mengapresiasi semua pihak di Indonesia yang secara terus menerus membela kemanusiaan dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina, serta mengutuk Israel yang melakukan genosida.
- Kami menyerukan negara-negara anggota OKI mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza, untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel. Kami juga mendesak gencatan senjata permanen di Gaza.
- Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lebih dari 2/3 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
- Kami berkomitmen untuk terus menerus memboikot Zionis Israel dan seluruh pendukungnyahingga Palestina merdeka dan berdaulat.