Kini Darmiyati sedang menanti jasad anaknya kelar diautopsi. Dia ingin agar prosesnya segera selesai, karena almarhum rencananya bakal dimakamkan di TPU Pondok Jaya hari ini.
“Dokter belum juga datang, mundur terus kayak karet, dari jam 11 sampai saat ini. Ini sudah sore, mau dimakamkan jam berapa. Kakaknya tetap saja minta diautopsi, karena dia nggak ikhlas, karena adiknya begitu,” jelas dia.
Warga Dengar Ada yang Berkelahi
Sutrisno, pemilik rumah dan toren air, menceritakan tetangganya mendengar ada yang berkelahi di belakang rumah. Suara itu bahkan terdengar seperti orang dicekik sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
“Ini kemarin, sebelum saya pulang, yang belakang rumah persis, Pak Yogi, itu kemarin bilang, dengar ada suara orang dicekik, orang berantem, dicekik,” ucapnya.
Posisi Yogi tetangga Sutrisno tepat berada di belakang. Artinya, rumah Yogi berdempetan dengan toren air Sutrisno. Karena hal itu, mereka pun melaporkannya ke polisi.
“Di belakang rumah dia. Kan kebetulan mepet tuh rumahnya sama saya, dekat-dekatan. Nah, dia itu mengira saya berantem sama istri saya. Makanya dia Sabtu malam ke rumah saya, cari saya. Kebetulan ketemu anak saya. Tanya, ‘bapak ada?’, ‘bapak badminton, pak’, ‘oh nggak, tadi ada suara orang teriak atau jerit’, ‘saya juga dengar, saya kirain juga kutilanak’, anak saya bilang gitu. Cuma suara jeritan. Kemarin sudah saya kasih tahu ke polisi,” tukasnya.
Ketika kejadian, tidak ada yang curiga bakal ada kasus serius. Mereka hanya mendengar suara dari dua orang.
“Nggak ada, yang sebelah, yang pagar hitam, dengar suara buk gitu. Dari daerah belakang itu. Dia nggak tahu dari mana. Ada dua orang,” ucapnya. (*)