“Ya sudah, saya cek dulu, saya ke atas. Nah, sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa. Saya buka, dua sampai empat putaran, pas dibuka, wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai. Orang sebesar bantal. Ya sudah, langsung aku tutup, enggak lihat itu apa,” ucapnya.
Selesai melihat itu, Sutrisno melaporkan ke orang tuanya. Dia ingin memastikan jika yang dilihatnya itu adalah benar mayat manusia.
“Saya turun, langsung ngomong ke bapak. ‘Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal’. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, ‘Wah, ini bangkai orang’. Kaget saya langsung. ‘Ini di sini (punggung) ada tatoan, terus ada kelihatan kuping sama rambut’, ‘Yang benar Pak?’, ‘Iya ini bangkai orang’. Terus saya teriak, saya suruh turun. Dia masih saja di atas. Dia bilang suruh lapor ke Pak RT. Saya lari ke Pak RT,” tukasnya.
Air Bau 2 Hari-Dipakai Nyuci dan Mandi
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
Sutrisno mengatakan air sempat dipakai mandi dan mencuci baju sebelum diketahui ada mayat di dalam toren. Dia mengatakan bau tidak enak sudah tercium dua hari belakangan.
“Minggu itu belum bau banget, sekeluarga sempat pakai airnya buat mandi, sikat gigi, wudu, dan cuci baju. Baunya memang udah nggak enak sejak 2 hari (Minggu dan Senin),” ucapnya.
Pamit ke Ibu Beli Kopi
Ibu dari pria yang ditemukan tewas dalam toren, Darmayati (55), mengatakan anaknya sempat pamit membeli kopi sebelum hilang dan ditemukan tewas. Sampai akhirnya tidak pulang dan ditemukan tewas.
“Malam Minggu (Sabtu, 25 Mei 2024) masih ngobrol sama saya, di dalam rumah sini. Terus dia pamit mau beli kopi, tahu-tahu tidak pulang, dilacak ke kakak-kakaknya. Dia juga sempat minta kerok karena tidak enak badan kelaperan, perih banget perut ‘kerokin, mak’, saya bilang ‘besok aja, Mamah capek pulang kerja’,” kata Darmayati kepada wartawan di Gang Samid, Tangsel, Selasa (28/5/2024).
Darmiyati awalnya mengira Devikarmawan pergi dengan teman-temannya ke Bogor. Namun dia curiga lantaran tak bisa dihubungi dan tidak memberi kabar apa pun sejak pamit beli kopi.