KETUA Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menunda pengumuman sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Saat ini ia masih melakukan kontemplasi dan menerima masukan dari khalayak.
“Tadi pagi saya baca Kompas, Rakernas akan menentukan sikap, bla, bla. Aku sambil sarapan. Aku bilang enak aja, gue mainin dulu dong!” kata Megawati dalam penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Megawati juga meminta persetujuan para kadernya untuk tidak mengumumkan sikap politik PDIP dalam Rakernas kali ini.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
“Setuju enggak?” kata Megawati. Kemudian diiringi dengan jawaban para kadernya yang menyatakan setuju.
Dirinya meminta kadernya untuk turun ke akar rumput dan mendengar aspirasi masyarakat. Dia mengancam kepada kadernya yang tak mau turun ke masyarakat untuk keluar dari PDIP.
“Jangan enak-enakan saya sudah bilang, partai ini mau saya jadikan partai pelopor. Kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!” tegas Megawati.
Dia juga mengancam pimpinan setiap organisasi PDIP yang tak mau turun ke masyarakat dengan hukuman pemecatan. Dia mempersilakan setiap kader PDIP untuk membuat laporan bila menemukan pimpinan PDIP di level DPC hingga DPP yang tak mau turun ke bawah.
“Yang ada adalah harus dilayani rakyatmu itu,” kata dia.
Di akhir, Megawati meminta kadernya untuk tidak takut bila menyuarakan kebenaran. Menurutnya, ketakutan hanyalah ilusi yang mengganggu pikiran semata.
“Sebab ketakutan hanyalah ilusi dan kita adalah manusia merdeka,” pungkas dia.(*)