Menurut Ganjar, Megawati saat ini lebih memberikan tugas yang bersifat analytical. Ganjar mengaku secara rutin membahas isu nasional yang tengah berkembang bersama para kader PDIP lainnya.
“Waktu kemarin kita bicara potensi kenaikan harga minyak, rupiah yang kemudian merosot. Dampak ekonomi terhadap kondisi itu kaitannya dengan apakah perusahaan masih bisa eksis, apakah PHK masih akan terus berjalan, lalu global climate change yang berkaitan dengan produksi pangan kita. Apakah kita akan mandiri atau terus impor,” tutur Ganjar.
Dia menegaskan, cerita pilpres sudah selesai dan saat ini PDIP fokus mendiskusikan mengenai kepentingan rakyat. Namun, Ganjar tak menutup mata soal pilkada serentak yang akan dihadapi mendatang.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Menurutnya, Pilkada 2024 adalah momen baginya untuk membantu para kader PDIP memenangkan kontestasi tersebut. “Saya sudah tahu akan ada pilkada, tempatnya di mana, tadi ketemu dengan para kandidat saya sampaikan kemarin, kawan-kawan bantu saya, besok giliran saya bantu kawan-kawan,” pungkas Ganjar.
Berani Keluar Zona Nyaman
Berdasarkan kondisi politik dan juga proyeksi politik yang sedang bergulir di internal PDIP bisa dikatakan jika Ganjar Pranowo sedang berada dalam peta politik yang digantungkan atau status quo. Kondisi politik yang sangat minim, dalam dan anjlok jika dilihat dalam perspektif tarik ukur kepentingan dan relasi kekuasaan. Ganjar Pranowo sedang kondisi psikologis politik “low bat ” dan peta politik yang diraihnya sedang menguntungkan sama sekali.
Penulis menilai seharusnya Mas Ganjar cabut dari PDI Perjuangan pasca Rakernas V PDI Perjuangan di Ancol, sudah hilang kekuatan nilai dan juga spirit berpolitik secara personal dan entitas kelembagaan PDI-P. Ditambah jika Ganjar Pranowo sudah tereliminasi dari dukungannya elite partai, faksi dan juga kader militan yang pernah berjuang keras untuk menangkan Pilpres 2024 kemarin.
Menurut penulis, Ganjar Pranowo harus membubarkan dirinya secara pribadi dan keterikatan kelembagaan. Berani melepaskan jaket kebesaran dan juga ideologis partai lamanya. Ganjar Pranowo harus recharge kembali dalam spirit kemajuan dan pengabdian nya ke jalan yang kokoh dan berkemajuan.