Ia menjelaskan, Lima Gagasan dan Ikhtiar Pokok untuk Kota Banjar Ideal merupakan lima gagasan pokok dan cara yang akan dijabarkan dan berkorelasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Banjar melalui rencana strategis dalam bentuk Visi dan Misi dikemudian hari.
Berikut gagasan dan cara yang dianggap sangat penting tersebut:
Pertama, penguatan sistem Birokrasi Pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab dan berwibawa sebagai salah satu elemen pembangunan yang berkarakter Entrepreneur atau wirausaha, serta mengarusutamakan karir berdasarkan kemampuan dan prestasi individu (Meritokrasi) dengan menerapkan insentif, reward and punishment, memperhatikan kesejahteraan untuk semua level dan jenjang birokrasi pemerintahan yang disesuaikan dengan kapasitas anggaran/ APBD Kota Banjar.
Kedua,membangun Kota Banjar dimulai dari pinggiran; menata fungsi dan peran Desa serta Kelurahan,melibatkan lembaga kemasyarakatan (RT, RW dan lembaga lain) berbasis kearifan lokal, memberdayakan potensi dan sumberdaya lokal, menguatkan akulturasi budaya perbatasan (Jabar Jateng), mengurangi ketimpangan untuk mewujudkan pemerataan dalam akses pembangunan melalui peran serta masyarakat secara terbuka sekaligus membuka partisipasi dan inisiasi publik.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Ketiga, menggali dan mengoptimalkan potensi, produktivitas ekonomi kreatif, dan ekonomi domestik strategis dengan cara memfasilitasi pelaku UKM/UMKM terhadap promosi, akses pasar dan modal, membangunsinergi dengan pelaku usaha lainnya secara seimbang, proporsional. Hal ini akan mampu mengakselerasikan, menguatkan Ghirah/ spirit, dan Identitas lokal Kota Banjar sebagai kota Transit Nasional, Jasa dan Perdagangan yang disesuaikan dengan kondisi serta situasi tantangan regional global di masa depan.
Keempat, meningkatkan daya saing daerah Kota Banjar dengan penyehatan fiskal daerah (APBD), menggali potensipendapatan, menekan kebocoran dan inefisiensi dalam tata kelola, kemudahan berusaha (prinsip ease of doing business) bagi investor terutama pelaku usaha daerah, menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkepastian hukum, meningkatkan daya beli dengan membuka lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
Kelima, membangun karakter diri URANG BANJAR yang selaras dengan nilai nilai moral/akhlak dalam beragama,kemandirian, etos kerja, disiplin, mental dan jiwa entrepreneurship yang kritis dan dinamis terutama bagi generasi muda milenial (dan Gen Z) sebagai aset pertumbuhan dan pembangunan Kota Banjar kedepandengan melibatkan juga tokoh Agama (terutama ulama), tokoh pemuda, para pelaku budaya, dan tokoh masyarakat lainnya. (*)