Pernyataan PM Sanchez itu bergulir setelah pekan lalu, Lembaga Penyiaran Publik Irlandia (RTE) melansir berita bahwa Irlandia, Spanyol, Slovenia dan Malta sedang mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui negara Palestina pada 21 Mei. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares tidak mengonfirmasi laporan tersebut, namun mengisyaratkan bahwa telah ada keputusan yang fundamental.
Saat ini, Palestina telah diakui oleh sembilan negara anggota Uni Eropa yakni Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Swedia. Bulgaria, Siprus, Republik Ceska, Hongaria, Malta, Polandia, Rumania, dan Slovakia telah mengakui negara Palestina pada 1988 atau sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa, sedangkan Swedia melakukannya pada 2014.
Sebanyak 143 dari 193 negara anggota PBB sebelumnya juga sudah mengakui negara Palestina.
Respons Israel
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Israel langsung merespons dengan memanggil perwakilan mereka di negara-negara tersebut untuk ‘konsultasi mendesak’. “Hari ini, Saya mengirim pesan yang tajam kepada Irlandia dan Norwegia: Israel tidak akan diam,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
Kementerian Luar Negeri Israel pada hari ini mengungah pesan video di X, yang mengingatkan Irlandia, bahwa, “Pengakuan negara Palestina akan meningkatkan risiko membuat Anda berada di tangah Iran dan Hamas,” sambil menambahkan, langkah Irlandia mengakui negara Palestina, “Hanya akan menambah bahan bakar ekstremisme dan instabilitas.”
Menurut pemerintah Israel, rencana pengakuan terhadap negara Palestina adalah sebuah “harga untuk terorisme”, yang akan mengurangi peluang negosiasi perang di Gaza.
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober seperti dilaporkan AFP, mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, kebanyakan warga sipil. Hamas juga menyandera 252 warga Israel, yang mana hingga kini 124 di antaranya berada di Gaza, termasuk 37 tentara yang sudah dinyatakan tewas. Serangan balasan Israel ke Gaza kemudian telah menewaskan setidaknya 35 ribu warga, yang sebagian besar adalah warga sipil Palestina.
Di tengah tekanan dunia internasional, pasukan Israel terus merangsek masuk ke kamp pengungsian Jabalia di sebelah utara Gaza. Seperti dilaporkan Reuters, Rabu, Mereka menyerang rumah sakit dan daerah pemukiman dengan tank dan bom udara.