PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia setelah helikopter yang membawanya dan rombongan jatuh di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, pada Minggu (19/5).
Helikopter Raisi, bersama dua helikopter lainnya, sedang dalam perjalanan ke Kota Tabriz pada Minggu setelah ia meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan dengan Republik Azerbaijan sehari sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, kepala tim pengawal Raisi juga berada di dalam pesawat yang jatuh tersebut.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Mohammad Ali Al-e-Hashem, perwakilan Pemimpin Tertinggi di provinsi tersebut juga menemani mereka.
Pejabat lokal yang hadir di lokasi kecelakaan telah mengonfirmasi kematian Raisi dan tim pendampingnya.
Pemerintah Iran akan segera mengeluarkan pernyataan resmi.
Mengutip laman Ensiklopedia Britannica dan Al Jazeera, Raisi lahir pada 14 Desember 1960 dan di Masyhad wilayah timur laut Iran. Masyhad disebut sebagai kota besar dan pusat keagamaan bagi umat Muslim Syiah.
Ketika lahir, Iran sedang mengalami proses modernisasi dan urbanisasi yang sangat pesat. Reformasi ini menyebabkan banyak kelompok yang kehilangan hak-nya termasuk kelompok ulama.
Sebagai kota yang memiliki lembaga ulama besar, Masyhad menjadi kota paling terdampak. Karena di daerah tersebut, para ulama memiliki properti yang luas dan pengaruh besar terhadap perekonomian lokal.
Raisi sendiri lahir di keluarga ulama sehingga menerima pendidikan agama yang kuat. Pada umur 15 tahun, Raisi menghadiri seminar di Qom sebuah pusat intelektual Islam Syiah paling terkemuka di Iran.
Selama mengenyam pendidikan, ia mendapat bimbingan beberapa ulama terkemuka termasuk Ruhollah Khomeini.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Beberapa tahun usai Raisi belajar di Qom, terjadi revolusi besar di Iran yang melahirkan Republik Islam pada 1979. Alasannya karena banyak warga Iran tidak puas dengan pemerintahan raja monarki Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi yang akhirnya digulingkan.
Berhembus kabar bahwa Raisi berperan aktif dalam beberapa peristiwa yang memaksa Reza Shah mengasingkan diri hingga terbentuknya lembaga ulama baru di bawah Pimpinan Tertinggi (di atas presiden) Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Karier Ebrahim Raisi hingga Menjabat Jadi Jaksa