PERWAKILAN keluarga Salim Haji Said, Zacky Riyadi, mengungkap kondisi kesehatan almarhum sebelum meninggal dunia. Salim Said disebut dia sempat bolak-balik dirawat di rumah sakit.Dilansir Antara, Minggu (19/5/2024), Zacky menyebut beberapa jam sebelum ajal, kondisi kesehatan almarhum juga terus menurun. Hingga akhirnya Prof. Salim Said menghembuskan napas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu, pada pukul 19.33 WIB.
“Innalilahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal orang tua kami, paman kami, Prof. Dr. H. Salim Said, malam ini jam 19.33 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Beliau memang sudah dalam kondisi sakit beberapa lama, sempat juga keluar masuk ruang ICU juga, dan beberapa saat memang semakin drop beberapa hari ke belakang, dan Qadarullah memang hari ini dipanggil oleh Allah S.W.T,” kata Zacky, yang merupakan ponakan laki-laki tertua dari almarhum saat ditemui di rumah duka di kediaman Prof. Salim Said, Kompleks PWI, Cipinang, Jakarta, Sabtu (18/4).
“Mohon doanya semuanya supaya almarhum khusnul khotimah, ditempatkan di tempat yang terbaik, serta diampuni kesalahannya,” kata perwakilan keluarga almarhum tersebut.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Dia melanjutkan, pemakaman Prof. Salim Said direncanakan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (19/5) selepas pukul 12.00 WIB.
“Rencana insya Allah akan dimakamkan besok, ba’da zuhur. Jadi, sebelum zuhur akan kami salatkan di masjid dekat sini, Masjid Al-Akbar, baru abis itu diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir,” kata dia.
Prof Salim Haji Said, seorang tokoh pers dan perfilman nasional, akademisi, cendekiawan, dan duta besar, meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah berjuang dari sakitnya selama beberapa waktu terakhir. Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty.
Di rumah duka, para pelayat tak berhenti berdatangan sejak jenazah tiba pada pukul 22.30 WIB setidaknya sampai pukul 23.30 WIB. Para pelayat sebagian besar merupakan keluarga, tetangga, dan kerabat dekat.
Di pelataran depan rumahnya, karangan bunga ucapan duka dari beberapa tokoh mulai berdatangan. Karangan bunga itu, yang ditempatkan berjejer tepat di kediaman, di antaranya Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan, Deddy Mizwar, dan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia. (*)