Keberadaan keturunan Jawa secara tak langsung mempengaruhi politik luar negeri Indonesia terhadap wilayah tersebut. Meski sebagian besar penduduk Indonesia masih asing dengan Kaledonia Baru, namun pemerintah Indonesia tengah melancarkan Rencana Strategis Indonesia di Kaledonia 2015-2019.
Pada awalnya kepentingan Indonesia di wilayah tersebut hanya sebatas keberadaan migran asal Jawa dan keturunannya. Seiring berjalannya waktu, kepentingan Indonesia mulai meluas di pada peningkatan hubungan ekonomi dan sosial budaya.
Keberadaan penduduk keturunan Jawa dimanfaatkan sebagai aset soft power diplomacy di wilayah tersebut. Mereka didorong untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia dengan mendukung tugas KJRI setempat. Mulai dari promosi sosial budaya, ekonomi hingga memantau perkembangan politik setempat.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Selama beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi Indonesia dan Kaledonia Baru pun meningkat. Total perdagangan Indonesia dengan wilayah tersebut mencapai 13,49 juta dolar AS pada 2013. KJRI bahkan memperkirakan nilai perdagangan Indonesia akan terus meningkat. Semua tak lepas dari penduduk Kaledonia Baru keturunan Jawa. (*)