DUNIA jagat maya dihebohkan dengan beredarnya isi pesan percakapan antara pelaku DPO pembunuhan hingga pemerkosaan Vina Cirebon yang terjadi 8 tahun lalu di media sosial.
Isi chat percakapan pelaku DPO itu diunggah ulang oleh akun X @opposite6892. Di akun itu menunggah hasil screenshot isi percakapan pelaku DPO kasus Vina Cirebon yang terjadi 8 tahun lalu yang diduga dilakukan antara pelaku DPO tersebut antara seorang pria yang diduga bernama Prima Rayi Sona kepada Egi.
“Lu kemana saja sih a*j**gg, kenapa harus menyusahkan gue,” kata Prima Rayi Sona kepada Egi, Sabtu (18/5/2024).
“Lah, kenapa gue doank? Itu masalah lu bro,” balas Egi.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Prima Rayi Sona meminta kepada Egi untuk menyerahkan diri dan mengklarifikasi semua apa yang telah terjadi 8 tahun lalu.
“Itu ada gue yang di viral b***s*t. Lu tahu kan, gue cuma punya ibu Gik. Tolong kamu serah diri saja dan klarifikasi semua,” kata Prima Rayi Sona kepada Egi.
Mendengar ucapan dari temannya itu, Egi mengatakan agar Prima tidak usah panik. Pasalnya, semua persoalan itu telah diurus oleh ayahnya.
“Kamu siapa mau ajarin gue? Kamu tahu kan akibatnya kalau sampai kasus ini terbongkar. Jadi, lu diam-diam saja enggak bakalan ada polisi Cirebon mencari lu,” ujar Egi.
“Sudah gue atur sama bokap gue, kamu bakalan aman asalkan jangan sampai kasus ini terbongkar,” tegasnya.
Melihat beredarnya isi chat tersebut yang diduga percakapan sesama pelaku DPO, semakin memperkuat pernyataan yang diutarakan Hotman Paris saat jumpa pers bersama keluarga Vina.
“Saya melihat ada pengaruh dibalik 3 orang terduga pelaku yang sampai sekarang masih kabur. Seolah-olah alamatnya tidak jelas dan seharusnya di BAP itu ada,” ungkap Hotman Paris dalam keterangan persnya di Mall Central Park, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2024).
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Hotman Paris menyebut dugaan adanya pengaruh yang besar dari ketiga DPO yang ditetapkan Polda Jabar itu sudah terjadi sejak proses pembuatan film.
“Saat produser Dheeraj Kalwani mau syuting, ada oknum polisi menghalangi agar jangan dilanjutkan syutingnya. Ini semakin menguatkan ada orang yang tidak ingin identitas 3 orang ini terungkap,” tegas Hotman Paris.