“Kondisi ini memungkinkan banyak hal terjadi di dalam kamar Ace, termasuk kemungkinan berubahnya bentuk, letak, dan kondisi barang-barang yang seharusnya bisa menjadi barang bukti, termasuk pemunculan surat itu, “terang dia.
Tim Polda Metro Jaya dan Polres Depok melakukan olah TKP di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, yang mrupakan lokasi jenazah Akseyna.Senada, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang saat itu dijabat Kombes Pol Krishna Murti juga mencurigai surat tak seluruhnya dituliskan Akseyna.
Pernyataan itu sekaligus menepis dugaan Ace bunuh diri. Dari hasil penyelidikan, Akseyna dipastikan tewas karena dibunuh. Krishna lalu menyampaikan analisisnya.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Menurut dia, pelaku membawa tubuh Akseyna yang pingsan dengan cara menyeretnya ke tepi danau. Setelah itu, ditenggelamkan dengan cara memasukkan batu ke dalam tas yang diikatkan ke tubuhnya sebagai pemberat.
“Ada sepatu korban saat ia ditemukan. Bagian ujung belakang sepatunya robek dua-duanya, kiri dan kanan. Kemungkinan analisa kami korban diseret masuk ke dalam danau,” kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis 4 Juni 2015.
Selain itu, ditemukannya sejumlah luka lebam di bagian wajah Ace mengindikasikan dia dianiaya hingga tidak sadarkan diri, sebelum akhirnya diseret dan ditenggelamkan.
“Ada luka yaitu bibir lebam, telinga dan kepala juga lebam yang mengindikasikan terjadi penganiayaan sebelum pembunuhan terjadi,” sambung Krishna.
Dia menambahkan, malam saat Akseyna ditenggelamkan, situasi danau UI tidak ramai oleh pemancing seperti hari-hari biasa. Ini karena Kota Depok diguyur hujan deras sepanjang malam. Kondisi sepi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk menghabisi nyawa pemuda asal Yogyakarta itu.
Dia menjelaskan, kedalaman Danau Kenangan UI hanya 1,65 meter dari permukaan sehingga tidak logis jika Akseyna sengaja menenggelamkan diri di tempat dangkal. Seandainya benar ia berniat bunuh diri, ia masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri jika berubah pikiran.
Sembilan tahun berlalu, kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) masih tak menemukan titik terang. Pihak keluarga juga tidak mendapat kabar terbaru dari polisi.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
“Kami tahu update penyelidikan polisi tentang kasus ini juga dari berita,” kata kakak kandung Akseyna, Arfilla, Kamis (28/3/2024).