Upacara pelantikan Lawrence Wong dilakukan di lapangan Istana Presiden Singapura. Ia diambil sumpah secara langsung di hadapan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam dan Ketua Mahkamah Agung Singapura Sundaresh Menon.
Acara ini turut dihadiri sejumlah undangan. Setelah itu, agenda dilanjutkan pengambilan sumpah para menteri yang mengisi jajaran kabinet PM Singapura baru.
Selain Perdana Menteri, Wong nantinya juga berperan ganda sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet yang sudah disusun rapi sejak 13 Mei 2024.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Lawrence Wong lahir pada 18 Desember 1972. Ayahnya berdagang dan ibunya guru Sekolah Dasar. Keluarga ini termasuk sederhana. Mereka tinggal di Marine Parade, Singapura sebelah timur.
Semasa kecil, ia sekolah di lembaga kecil dan bukan termasuk kalangan elite. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di University of Wisconsin, Madison, sebelum menyandang Magister Administrasi Publik di Harvard Kennedy School.
Menurut situs web Bloomberg Technoz, kariernya berlanjut di dunia pemerintahan. Ia menduduki beberapa jabatan strategis: Kepala Eksekutif Otoritas Pasar Energi dan sekretaris pribadi utama Perdana Menteri.
The Lowy Institute menuliskan, Wong lantas terjun ke dunia politik sejak tahun 2011. Alhasil, ia dipercaya mengemban posisi penting di negeri tersebut.
Lawrence Wong dikatakan pernah menjadi menteri dalam sejumlah bidang. Di antaranya Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan, Menteri Keuangan, dan Menteri Pembangunan Nasional.
Semasa pandemi COVID-19, pria 51 tahun itu dipercaya memimpin tim dalam menghadapi situasi sulit. Melihat kepemimpinannya yang dinilai sangat sukses, PM Singapura saat itu, Lee Hsien Loong, memilih dirinya sebagai Wakil Perdana Menteri.
Lawrence Wong kini menjadi PM Singapura keempat sepanjang sejarah berdirinya negara pulau ini. Yang paling awal adalah Lee Kuan Yew (1965-1990). Estafet berikutnya dilanjutkan Goh Chok Tong (1990-2004), sebelum diambil alih Lee Hsien Loong hingga 2024. (*)