KERUSUHAN terjadi di Kaledonia Baru, wilayah kepulauan di Pasifik yang dikuasai Prancis, pada Senin (13/5/2024) malam. Pasukan keamanan telah dimobilisasi dan jam malam diberlakukan.
Kerusuhan dipicu protes atas usulan amendemen konstitusi, yang kemudian menjadi pemogokan umum, dan akhirnya berubah menjadi tindak kekerasan.
Toko-toko dan gedung-gedung dilaporkan dijarah dan dibakar di ibu kota Noumea. Aksi ini juga terjadi di kawasan permukiman sekitar.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Banyak penduduk pribumi khawatir amendemen ini akan semakin mengecilkan jumlah suara penduduk asli Kanak. Sekitar 41 persen penduduk Kaledonia Baru adalah suku Kanak.
Komisaris Tinggi Kaledonia Baru Louis Le Franc menyatakan, aksi kekerasan masih terus berlanjut. Pasukan keamanan telah dikerahkan dan jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00 waktu setempat, pada Selasa 14 Mei 2024 hingga pukul 06.00 pagi pada Rabu 15 Mei 2024.
“Komisaris tinggi mengutuk keras tindakan kekerasan ini, yang merupakan serangan serius terhadap masyarakat dan properti,” kata pernyataan kantornya.
Rekaman video yang dibagikan di media sosial oleh media berita NC La 1ere menunjukkan asap hitam mengepul ke langit ketika beberapa zona industri di Noumea menjadi sasaran kerusuhan pada Selasa (14/5/2024). Suara tembakan juga terdengar tanpa henti.
Bandara di Kaledonia Baru ditutup, begitu pula sekolah-sekolah. Komisaris tinggi mengatakan, 36 orang telah ditangkap.
Kaledonia Baru, yang berpenduduk hampir 300.000 jiwa, merupakan salah satu wilayah luar terbesar Prancis dan merupakan bagian penting dari klaimnya sebagai kekuatan Pasifik.
Rencana amendemen, yang memicu demonstrasi massal bulan lalu, bertujuan untuk memperbarui daftar pemilih untuk pemilu provinsi dan dewan di Kaledonia Baru. Noumea terletak sekitar 17.000 km dari Kota Paris. (*)