Produksi dan distribusi terbitan dan selebaran-selebaran dari dalam kampus-kampus ke massa rakyat, kegiatan orasi dan mimbar bebas yang mulai bergerak pindah ke depan jalan-jalan raya di sekitar kampus, dibarengi dengan tindakan represif dan pemukulan aparat dalam setiap aksi blokade jalan, semakin mematangkan situasi perlawanan dan sentimen anti rezim orba kala itu.
Pada bulan April – Mei 1998, pertemuan antar kampus-kampus di Jakarta yang berjalan secara rutin (mingguan) ini terus bergulir, melihat situasi di lapangan yang kian represif, pada akhirnya forum memutuskan untuk melakukan taktik aksi-aksi gabungan antar kampus di setiap teritorial kampus masing-masing di Jakarta dan wilayah Botabek.
Seting aksi bersama dan gabungan antar kampus ini untuk menyatukan kekuatan sekaligus memberi tekanan terhadap aparat militer yang makin represif membubarkan setiap mimbar bebas dan aksi yang dilakukan dikampus-kampus. Secara umum rincian, strategi-taktik setingan aksi di 5 Kota di Jakarta, Bogor, tangerang dan Bekasi kala itu antara lain :
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
1. Koordinasi Jakarta Selatan. Aksi dimulai dari Jl. Margonda Raya depan Kampus Gunadarma, reli ke depan Kampus UI, kemudian reli menuju Lenteng Agung, didepan Kampus Pancasila, mobilisasi massa kampus APP dan ISTN kemudian bergabung. Dari sini kemudian reli di depan Kampus IISIP, kemudian reli bergerak lagi sampai didaerah Pasar Mingggu, dimana Kampus Unas dan STIE Jagakarsa ikut bergabung, kemudian dilanjutkan bergerak menuju ke patung Pancoran di Jl. Gatot Subroto. Pada realitasnya di lapangan aksi ini terus-menerus mengalami pukulan-pukulan keras, penembakan gas air mata, pentungan dan lain-lain, dari aparat militer di sepanjang perjalanannya. Terjadi bentrokan di Kampus UI dan Gunadarma, terjadi bentrokan keras di depan Kampus IISIP, juga bentrokan besar mahasiswa Unas di sekitar Pasar Minggu.
2. Koordinasi Jakarta Timur, dari berbagai Kampus seperti Universitas Borobudur dan Asyafi’iah di Kali malang, STIE Rawamangun, UID, IKIP (sekarang UNJ), Univ Jayabaya dan lain-lain, bergerak menuju perempatan UKI Cawang sebagai titik kumpulnya, untuk kemudian bergabung dengan kampus UKI. Pada realitas di lapangan, dalam koordinasi Jakarta Timur-pun bentrokan antara Mahasiswa vs Tentara terjadi mulai dari Rawamangun, Kali Malang, dikolong jembatan JL. Tol Bypas (Jl. Wiyoto Wiyono), hingga bentrokan mahasiswa yang dibantu rakyat dengan aparat militer didaerah perempatan Uki Cawang.