Awal cara pandang politik Prabowo Subianto tercermin jelas ketika menyatakan pendapatnya tentang ucapan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto soal tidak ingin diganggu oleh mereka yang menolak diajak kerja sama dalam pemerintahannya.
Ini fakta jika pidato politik yang mengarah persoalan komando dan tindakan yang mengarah sikap tampa kompromi. Sikap inilah banyak kalangan gaya kepemimpinan Prabowo Subianto mengarah ke diktator.
Namun demikian, persepsi publik kepemimpinan Prabowo Subianto yang mengarah militerisme diluruskan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman. Ia mengatakan bahwa upaya untuk merangkul partai lain mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tetap dilakukan.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan pendapatnya tentang ucapan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto soal tidak ingin diganggu oleh mereka yang menolak diajak kerja sama dalam pemerintahannya.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menganggap ucapan tersebut menunjukkan Prabowo merupakan pejuang sejati.
Sebagai tuan rumah acara acara bimtek pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024), merasa sebagai pihak yang menjadi tempat acara Pidato Politik Prabowo Subianto ikut serta klarifikasi ucapan Ketum Gerindra. Karenanya PAN angkat bicara melalui Zulkifli Hasan.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan pendapatnya tentang ucapan presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto soal tidak ingin diganggu oleh mereka yang menolak diajak kerja sama dalam pemerintahannya, ucap Zulhas usai acara bimtek pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024).
Menteri Perdagangan ini juga menegaskan, bagi Prabowo, kepentingan nasional Indonesia lebih penting dibanding dengan perasaan pribadinya.
“Jadi, mengutamakan kepentingan merah putih, mengutamakan kepentingan nasional, kepentingan Indonesia, dari perasaan tidak enak, dihina, dicaci, kata Pak Prabowo itu ‘apalah artinya sakit hati, apalah artinya dicaci dibanding untuk kepentingan Indonesia yang lebih besar’,” ucap dia.
Dari tulisan diatas disimpulkan gaya militer Prabowo Subianto akan terus melekat dan menjadi ciri khas Prabowo Subianto. Sebagai Presiden terlihat dalam Pilpres 2024, dipastikan kepemimpinan Prabowo-Gibran lebih bercorak militernya dan akan tidak ramah berhubungan dengan perbedaan. Bagi Prabowo Subianto akan meniadakan lawan dalam tubuh pemerintah. Tidak ada tempat bagi oposisi.