PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa gencatan senjata Israel Hamas bisa dilakukan secepatnya jika sandera dibebaskan. “Akan ada gencatan senjata besok jika Hamas membebaskan para sandera,” kata Biden pada acara penggalangan dana di luar Seattle, di rumah mantan eksekutif Microsoft pada Sabtu, 11 Mei 2024.
“Israel mengatakan itu terserah Hamas, jika mereka ingin melakukannya, kita bisa mengakhirinya besok. Dan gencatan senjata akan dimulai besok,” kata Biden kepada sekitar 100 orang yang hadir di pertemuan itu.
Biden mengangkat masalah ini setelah memperingatkan Israel pada Rabu bahwa ia akan berhenti memasok peluru artileri dan senjata lainnya jika pasukannya menyerang kota Rafah, di Gaza selatan. Biden juga menyesalkan fakta bahwa warga sipil telah terbunuh oleh jatuhnya bom AS.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan di kota-kota itu,” kata Biden dalam wawancara televisi dengan CNN. “Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri yang telah digunakan.”
Hamas dan Israel sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata meskipun telah berulang kali melakukan perundingan tidak langsung.
Sekitar 250 orang diculik ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel selatan. Para pejabat Israel mengatakan 128 dari mereka masih ditawan di wilayah Palestina, termasuk sedikitnya 36 orang tewas.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil. Sebaliknya, jumlah korban tewas di pihak Palestina mencapai 34.971 orang. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas. (*)