BRIGADE Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan pada hari Jumat, 10 Mei 2024, bahwa mereka berhasil menyelamatkan seorang tahanan Israel yang mencoba bunuh diri di tempat dia ditahan.
“Beberapa hari yang lalu, kami berhasil menyelamatkan seorang tahanan musuh pada menit-menit terakhir setelah dia mencoba bunuh diri di tempat dia ditahan,” kata Brigade Al-Qassam mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan di Telegram.
“Kami menganggap musuh dan Netanyahu (perdana menteri Israel) secara pribadi bertanggung jawab penuh atas memburuknya kesehatan fisik dan psikologis beberapa tahanan musuh,” ujar mereka.
Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum
Selain itu, Brigade Al Qassam mengumumkan pula bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza lebih dari sebulan yang lalu.
Kelompok tersebut beberapa jam sebelumnya merilis video singkat tentang tawanan berusia 51 tahun tersebut, yang menunjukkan dia mengalami memar di mata kanannya. Popplewell membenarkan namanya dalam video itu. Tidak jelas kapan foto itu diambil.
Tawanan tersebut, yang diidentifikasi oleh kelompok kampanye Forum Sandera dan Keluarga Hilang sebagai Nadav Popplewell, terlihat berbicara dalam klip berdurasi 11 detik, yang diberi teks dalam bahasa Arab dan Ibrani yang berbunyi: “Waktu hampir habis. Pemerintah Anda berbohong.”
Mengenakan kaos putih, dia memperkenalkan dirinya sebagai Popplewell yang berusia 51 tahun, dari kibbutz Nirim di Israel selatan.
Popplewell yang juga berkewarganegaraan Inggris, diculik dari rumahnya selama serangan Hamas pada 7 Oktober bersama ibunya, Hanna Peri. Ibunya dibebaskan selama gencatan senjata satu minggu di November – satu-satunya jeda sejauh ini dalam lebih dari tujuh bulan perang. Kakak laki-laki Popplewell tewas dalam serangan itu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya berada di bawah tekanan besar untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Namun, kedua pihak yang bertikai sejauh ini gagal meskipun telah berulang kali melakukan perundingan tidak langsung. (*)