Jokowi diyakini tidak kuasa untuk menolak permintaan Zulkifli Hasan dan mengizinkannya untuk memboyong 38 Ketua DPW PAN berkunjung ke Istana Namun. Namun demikian drama politik dilakukan oleh Zulhas yang mengaku tak ada pembahasan khusus dengan Jokowi terkait kunjungan tersebut melainkan hanya berfoto.
Seperti diketahui jika PAN adalah partai pengusung Paslon 02 (Prabowo-Gibran) yang paling militan dan konsisten mengawal pencalonan Prabowo Subianto. Dikatakan jika PAN telah setia mendukung Prabowo Subianto selama 15 tahun.
PAN dan Gerindra pernah mesra ketika pemilu 2014 terjadi duet Palson Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dalam konfigurasi partai pengusung capres, PAN terdaftarnya sebagai 4 sekutu partai yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Debut politik PAN sangat dominan dalam kesuksesan kemenangan Paslon 02. Setidaknya posisi politik PAN sangat komplit dan berperan maksimal. PAN secara politik sebagai pengusung utama Prabowo-Gibran dan PAN mempunyai hubungan politik serta personal dengan partai dan elite PAN.
Bisa dikatakan dalam konstelasi dan konfigurasi politik sangat dominan dan dipastikan akan berperan dan mengambil porsi jabatan politik dan pengaruhnya baik di kabinet baru yang akan dibentuk dan pengaruhnya politiknya dalam perjalanan sejarah politik Indonesia kekinian.
Saking dominan peran politik Zulkifli Hasan diantara Jokowi dan Prabowo, wajar saja jika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sedang melakukan politik Zig-Zag dan itu menjadi bagian hak istimewa Zulkifli Hasan dapat mengakses informasi dan juga perlakuan khusus baik dari Prabowo Subianto dan juga Jokowi.
Bisa ditebak jika Zulhas disebutkan sedang melakukan bukan hanya sekedar manuver politik biasa namun Zulhas sedang mengatakan ke publik bahwa saat ini posisi PAN sedang berada dititik puncak kebesaran kekuasaannya dan juga pengaruh politik di tanah air. PAN juga menunjukkan ke publik jika tidak ada lagi partai atau elite partai yang akan menyerang atau menyerobot kedekatan politik baik reaksinya ke Jokowi dan Prabowo.
Alhasil bisa dimaklumi jika PAN pada akhirnya meminta bargaining politik secara khusus ke Prabowo dan juga ke Jokowi. Begitu besar kontribusi PAN dalam mendukung dan juga terlibat khusus dalam rangkaian politik pengusungangan Paslon 02.