MANUVER politik tingkat kakap sedang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Bisa dibilang juga Ketum Partai berlogo Matahari Bersinar ini menjadi elite politik paling kontoversial dan sedang menjadi artis politik yang terus menjadi sorotan media. Pria kelahiran Lampung ini sering menunjukkan kedekatan dan kemesraannya bersama Jokowi.
Tidak aneh lagi jika Zulhas disebutkan sebagai politis gaek yang paling dekat dan mempunyai akses langsung ke istana. Tidak disanksikan lagi jika mantan Pedagang Panci ini mempunyai “hot line’ atau saluran khusus dengan orang nomor satu di Indonesia.
Kali ini kunjungan Zulhas ke istana disebutkan sebagai bagian tindakan dan komunikasi politik paling canggih dilakukan oleh sekarang politisi Zulkifli Hasan. Pastilah publik akan bertanya-tanya Apakah manuver Zulhas di depan Jokowi sebagai bagian strategi bargaining politik khusus menjelang dilakukan proses penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran?
Ataukah ada agenda politik yang amat spesial Zulhas untuk Jokowi ?
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Seperti diberitakan baru-baru ini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Istana Negara sore ini. Zulhas akan memboyong ketua DPW PAN dari 38 Provinsi untuk berkunjung ke Istana.
Zulhas akan membawa gerbong politiknya yang mewakili seluruh Perwakilan PAN Provinsi se- Indonesia . Yang diajak bertemu dengan Jokowi langsung Ketua dan Sekretaris partai. Perwakilan DPW PAN meliputi 38 Provensi atau seluruh Provensi di Indonesia. Ini menjadi road show politik Zulhas di depan Jokowi di komplek istana presiden. Sesuai rencana Zulhas akan melakukan kunjungan ke istana setelah Bintek dan Rakornas PAN di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024
Sudah bisa ditebak jauh sebelumnya jika hubungan Ketum PAN dan Presiden Jokowi begitu dekat. Permintaan Zulhas untuk membawa pasukan elite partai disetujui oleh Jokowi. Tentunya ini bukan lagi drama politik namun menjadi realitas politik jika ada kerjasama sama politik baik yang nampak atau menjadi bagian hidden agenda (agenda tersembunyi).