PERSIDANGAN terhadap taipan media asal Hong Kong, Jimmy Lai, atas tuduhan “berkonspirasi untuk berkolusi dengan kekuatan asing” dan “konspirasi untuk mempublikasikan hasutan,” tampaknya akan memakan waktu lebih lama dari 80 hari sebagaimana yang diproyeksikan sebelumnya.
Hingga hari Kamis (9/5) atau hari ke-73 persidangan, baru enam dari 14 saksi yang dijadwalkan memberi keterangan.
Lai, pendiri Next Media Hong Kong dan tiga perusahaan milik Apple Daily, yang sudah tiga tahun tidak beroperasi, didakwa dengan dengan Undang-undang Keamanan Nasional China versi Hong Kong.
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Lai dan surat kabarnya mendukung gerakan prodemokrasi Hong Kong tahun 2019. UU Keamanan Nasional yang kontroversial itu digunakan untuk mengejar para demonstran.
Jika terbukti bersalah, ia dapat divonis seumur hidup di penjara. Lai, yang juga warga negara Inggris, telah mengaku tidak bersalah untuk semua tuntutan.
Persidangan, yang dipimpin oleh tiga hakim itu dan menggunakan UU Keamanan Nasional sebagai landasan, telah dimulai sejak 18 Desember, tiga tahun sejak Lai ditahan. Persidangan tersebut berjalan lambat dari yang diproyeksikan. (*)