Kabinet Prabowo: Gemoy atau Keroyokan?

Unggahan poster yang diklaim sebagai susunan kabinet Prabowo-Gibran. Faktanya, Sekretaris Jenderal Partai Geri
Unggahan poster yang diklaim sebagai susunan kabinet Prabowo-Gibran. Faktanya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah informasi susunan kabinet yang beredar dimedia sosial. (X)
0 Komentar

SELAIN menggemukkan kabinet dengan merangkul lawan politik Pilpres 2024, kini bergulir wacana Prabowo Subianto bakal menggemukkan kementerian, yang sebelumnya berjumlah 34 menjadi 40 kementerian. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman memberi sinyal bahwa Prabowo akan membentuk koalisi atau kabinet gemuk dalam mengawal pemerintahannya ke depan. Koalisi gemuk itu akan beranggotakan Koalisi Indonesia Maju dan sejumlah partai politik pendukung calon presiden rival Prabowo dalam pemilihan presiden 2024.

Habiburokhman mengatakan, Prabowo akan membentuk kabinet berisi 40 menteri. Dia menilai wajar jumlah kementerian tersebut.

Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?

“Buat saya bagus. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target kita besar. Wajar, kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” ujar Habiburokhman, Senin (6/5).

Sebagai anggota DPR, dia mengaku banyak menerima masukan soal adanya kementerian-kementerian yang dipaksa untuk menyatu. Padahal, ada kementerian yang dalam tugas-tugasnya ditemukan tidak sinkron antara direktorat satu dengan lainnya. Dia mencontohkan apa yang terjadi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

“AHU (Administrasi Hukum Umum) dengan pemasyarakatan, sebenarnya itu kan agak-agak kurang nyambung. Permasyarakatan ngurusin orang penjara, AHU ngurusin badan hukum. Lalu ada juga HAM, Dirjen HAM, itu kan agak berbeda. Di banyak negara itu diurus oleh pejabat khusus,” katanya.

Menurut dia, wajar jika pemerintahan mendatang melakukan sebuah penyempurnaan tugas dan fungsi setiap kementerian dan lembaga yang ada. “Konsekuensinya, dia bisa ada pengembangan jumlah kementerian dan lembaga,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri angkat bicara soal Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan membentuk kabinet berisi 40 menteri.

Jokowi meminta semua pihak untuk menanyakan hal tersebut kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih, tanyakan pada presiden terpilih,” kata Jokowi usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi

Jokowi mengaku tidak akan memberikan masukan terkait pembentukan kabinet yang berisi 40 menteri tersebut. “Oh gak ada, gak ada (masukan),” kata Jokowi.

0 Komentar