Sebuah kontroversi muncul mengenai mengapa De Pedis, seorang penjahat yang kejam, dimakamkan di ruang bawah tanah sebuah basilika besar Romawi, sebuah cara penguburan yang biasanya diperuntukkan bagi tokoh-tokoh berpangkat tinggi seperti para kardinal.
Faktanya, sebuah artikel surat kabar dari tahun 1997 telah memberitakan tentang penguburan aneh ini, sehingga memicu protes dari serikat polisi, namun ketika baik Vatikan maupun Opus Dei (pemilik basilika) tidak merasa perlu untuk membenarkan hal tersebut, masalah tersebut dilupakan.
Jawaban resmi dari direktur Basilika saat itu, Don Piero Vergari, teman De Pedis, adalah bahwa penjahat tersebut dimakamkan di sana karena amalnya kepada orang miskin yang menghadiri basilika serta sumbangannya yang besar kepada lembaga itu sendiri. Pada tahun 2012, Vergari diselidiki atas tuduhan penculikan dan kemudian dibebaskan, pada tahun 2015, ketika penyelidikan kedua atas kasus Orlandi dihentikan.
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Penelepon anonim pada tahun 2005 juga menyarankan agar mereka menyelidiki “bantuan yang diberikan De Pedis kepada Kardinal Poletti “, yang menyiratkan bahwa inilah alasan penguburannya di basilika dan alasan di balik hilangnya Orlandi.
Pada tahun 2012, Kementerian Dalam Negeri Italia mengonfirmasi bahwa Poletti, yang pada saat pemakaman De Pedis sedang menjabat sebagai presiden Konferensi Episkopal Italia dan Kardinal Vikaris Keuskupan Roma, memang telah memberikan persetujuannya.
Polisi Italia kemudian membuka makam tersebut dan mengambil sampel DNA. Meskipun tidak ada petunjuk yang ditemukan di makam yang menghubungkan De Pedis dengan Orlandi, kontroversi tersebut memicu spekulasi bahwa Banda della Magliana terlibat dalam hilangnya gadis itu.
Pada bulan Februari 2006, mantan anggota Banda della Magliana Antonio Mancini menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia mengenali suara “Mario”, salah satu penelepon anonim dari tahun 1983, sebagai bawahan De Pedis bernama Ruffetto.
Kesaksian ini dikuatkan oleh Sabrina Minardi, mantan pacar De Pedis, yang menyatakan bahwa Orlandi diculik oleh Banda della Magliana atas perintah Uskup Agung Paul Marcinkus (1922–2006), mantan kepala Lembaga Karya Keagamaan (1922–2006) yang dipermalukan ( Bank Vatikan), sebagai bagian dari “permainan kekuasaan”.