Wawancara dengan wanita anonim disebutkan dalam miniseri dokumenter Netflix Vatican Girl: The Disappearance of Emanuela Orlandi, dirilis pada Oktober 2022, meskipun dalam wawancara ini, wanita tersebut mengatakan bahwa pengungkapan ini terjadi hanya satu minggu sebelum hilangnya gadis tersebut.
Pada 14 Desember 2022, jurnalis Italia Alessandro Ambrosini menerbitkan rekaman eksklusif Marcello Neroni, seorang pria yang berafiliasi dengan De Pedis dan Banda della Magliana , yang menyiratkan bahwa Orlandi dihilangkan atau diculik oleh De Pedis atas permintaan seseorang di dalam Vatikan untuk tujuan menutupi skandal seks. Setelah itu, pihak berwenang Italia mulai mencari Neroni untuk diinterogasi.
Dugaan persekongkolan antara Banda della Magliana dan Vatikan, dan bukan operasi melawan Vatikan, telah disebutkan pada tahun 2009 oleh Maurizio Abbatino, seorang bos Banda della Magliana yang beralih membantu sistem peradilan.
Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?
Pada tahun 2017, jurnalis Italia Emiliano Fittipaldi memiliki dokumen rahasia Vatikan yang dicuri pada tahun 2014 dalam skandal kebocoran Vatikan. Salah satu dokumen ini, yang ditandatangani pada 28 Maret 1997 dan dikirimkan kepada Uskup Agung Giovanni Battista Re dan Uskup Agung Jean-Louis Tauran, diduga menunjukkan bahwa Vatikan menghabiskan lebih dari 483 juta lira (sekitar 250.000 euro) untuk membiayai Orlandi dari tahun 1983 hingga 1997, termasuk biaya pendidikan dan perawatan medis.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Orlandi telah tinggal di London di bawah perlindungan Vatikan selama beberapa tahun, dan jenazahnya telah dikirim kembali ke Vatikan setelah kematiannya. Baik pihak berwenang Vatikan maupun Italia menganggap dokumen tersebut palsu.
Ini bukan pertama kalinya muncul kecurigaan bahwa Orlandi disembunyikan di London. Pada tanggal 17 Juni 2011, dalam program televisi Italia yang menampilkan Pietro Orlandi, seorang penelepon anonim, yang mengidentifikasi dirinya sebagai mantan agen SISMI, mengklaim bahwa dia masih hidup dan dirawat di rumah sakit jiwa di London. Penelepon tersebut juga mengklaim bahwa penculikan tersebut dilakukan karena ayahnya mengetahui adanya pencucian uang yang melibatkan Bank Vatikan dan Banco Ambrosiano.
Pada bulan April 2023, Pietro Orlandi mengungkapkan bahwa dia memiliki surat tahun 1993 dari Uskup Agung Canterbury saat itu, George Carey kepada Kardinal Poletti. Dalam surat tersebut, Carey menyebut Orlandi dan menyarankan pertemuan pribadi dengan Poletti untuk membicarakan masalah tersebut.