Dukung Perlawanan Palestina, Rachel Corrie Ghost's Brigade Bertanggung Jawab Atas Pembakaran 17 Mobil Polisi

Kendaraan Polisi Portland terbakar di timur laut Portland pada Kamis (2/5/2024). (Foto: Kepolisian Portland)
Kendaraan Polisi Portland terbakar di timur laut Portland pada Kamis (2/5/2024). (Foto: Kepolisian Portland)
0 Komentar

Kelompok tersebut mendesak mahasiswa yang mendukung Palestina dengan melakukan unjuk rasa untuk tidak bersikap pasif tetapi “menangkap polisi yang lengah” dan “Serang mereka sebelum mereka menyerang kalian!”

“Lawan! Pertahankan perkemahan kalian! Jika anggota grup persaudaraan kampus datang, hancurkan jendela rumah mereka! Jika pemukim Zionis datang, lemparkan kembang api ke arah mereka! Jika polisi datang, jangan hanya menolak penangkapan; lawan mereka! Mereka akan membenci dan memukuli kalian tak peduli apakah kalian bersikap damai atau melakukan kekerasan, dan inilah saatnya untuk melakukan kekerasan,” kata brigade tersebut dalam lima pesan kepada para siswa.

Ayah Rachel Corrie, Craig Corrie, mengatakan kepada KOIN 6 News bahwa ia tidak mendukung grup tersebut dengan cara apa pun dan tidak mendukung grup tersebut menggunakan nama anaknya. 

Baca Juga:Direktur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur HukumBenda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?

Craig Corrie mengatakan putrinya pasti tidak rela kelompok tersebut menggunakan namanya. “Saya kira tidak ada yang bisa saya katakan kepada mereka,” kata Craig, Senin. “Mereka telah mengkooptasi nama Rachel untuk penggunaan yang tidak akan pernah ia setujui.” Rachel Corrie memang dikenal sebagai pasifis. Ia melakukan pembelaan terhadap warga Palestina melalui aksi-aksi damai.

Aksi-aksi menentang genosida di Gaza terjadi di berbagai kampus di AS sejak 18 April lalu. Sejak aksi awal di Universitas Columbia di New York itu, aparat kepolisian menindak tegas para mahasiswa yang menggelar perkemahan di area kampus untuk menuntut universitas memutus kerja sama dengan entitas pendukung genosida di Gaza. Sejauh ini hampir 3.000 peserta aksi telah ditangkap kepolisian di berbagai negara bagian AS. 

Tiga puluh aktivis ditangkap oleh Biro Kepolisian Portland pada Kamis pekan lalu, termasuk setidaknya enam mahasiswa, ketika mereka membersihkan perpustakaan universitas akibat pendudukan pro-Palestina. Petugas Universitas Negeri Portland menangkap satu orang dan menahan lainnya karena alasan kesehatan mental polisi. PPB mengatakan bahwa mereka sedang mencari 18 aktivis lainnya, banyak di antara mereka yang bersenjatakan perisai darurat dan melarikan diri dari perpustakaan setelah pendudukan selama berhari-hari. 

0 Komentar