JAKSA penuntut umum pada KPK dan pengacara mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sempat terlibat debat panas dalam persidangan. Debat panas itu terjadi saat pembahasan tagihan untuk umroh SYL yang bernilai miliaran.
Hal tersebut terungkap dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL, eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin (6/5/2024).
Salah satu saksi yang dihadirkan dalam persidangan tersebut adalah mantan koordinator substansi rumah tangga Kementan, Arief Sopian. Kuasa hukum SYL awalnya mempertanyakan keterangan Arief soal tagihan umroh pada sidang sebelumnya.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
“Pada sidang sebelumnya bapak menerangkan soal umroh ya pak ya, benar ada ya?” tanya kuasa hukum SYL.
Arief mengatakan dirinya tidak menyebut tagihan umroh. Dia mengatakan dirinya hanya menyetorkan uang ke salah satu agen perjalanan.
“Umroh saya tidak pernah, entah itu umroh entah tidak, saya tidak tahu pak,” jawab Arief.
Arief hanya mengatakan ada tagihan untuk kunjungan kerja (kunker) SYL dan rombongan ke Jeddah, Arab Saudi, dari pihak travel. Dia mengaku tak tahu apakah SYL dan rombongan itu juga melakukan umroh saat kunker ke Saudi tersebut.
“Yang penting ada tagihan ya?” tanya ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh.
“Iya. Saya menyerahkan uang,” jawab Arief.
“Tagihan soal umroh ya pak ya?” timpal kuasa hukum SYL.
“Ya nggak ngerti, Pak,” jawab Arief.
Arief mengaku tak tahu jika agen yang menyampaikan tagihan itu merupakan travel umroh. Dia mengatakan hanya membayar sesuai tagihan yang diberikan, yakni sekitar Rp 1 miliar.
“Itu travel untuk memberangkatkan apa? Jemaah haji dan umroh tahu nggak saudara?” tanya hakim.
Baca Juga:Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah PribadiAnggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian Kepala
“Nggak tahu saya. Yang penting saya bayar ke travel,” jawab Arief.
Arief juga mengaku tak ingat daftar orang dalam rombongan SYL ke Arab Saudi tersebut. Dia mengatakan daftar orang yang ikut sudah diserahkan jaksa.
“Jadi siapa-siapa yang berangkat, berapa orang sehingga sampai Rp 1 miliar itu ada nggak di catatan?” tanya hakim.