“Kami menyadari penjelasan pemerintah AS bahwa komentar tersebut tidak dibuat dengan tujuan untuk merugikan pentingnya kelanggengan hubungan Jepang-AS,” kata pernyataan tersebut.
India terbuka dengan keberagaman budaya
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membantah komentar Joe Biden terkait xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi India, The Economic Times (ET) melaporkan pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Jaishankar menolak gagasan tersebut ketika berbicara kepada ET pada pertemuan meja bundar, Jumat, 3 Mei 2024. Ia menyatakan bahwa perekonomian India kuat dan bahwa negara Asia Selatan tersebut justru terbuka dan menyambut beragam budaya.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
“Pertama, perekonomian kita tidak goyah,” katanya, seperti dikutip dari ET. “Menurut saya, dalam sejarah dunia, India merupakan masyarakat yang sangat terbuka … banyak orang dari berbagai masyarakat datang ke India.”
Menteri tersebut membahas aturan terbaru India yaitu Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA) yang diterapkan pada Maret lalu, menggambarkannya sebagai “membuka pintu bagi orang-orang yang berada dalam kesulitan”.
Undang-undang kontroversial itu mempercepat proses kewarganegaraan bagi umat Hindu, Farsi, Sikh, Buddha, Jain dan Kristen yang menghadapi persekusi agama dari Afghanistan, Pakistan, dan Bangladesh yang mayoritas penduduknya muslim.
“Saya pikir kita harus terbuka bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan untuk datang ke India, yang memiliki klaim untuk datanglah ke India,” kata Jaishankar tentang undang-undang itu.
Cina minta Amerika Serikat bersaing secara sehat dan patuhi aturan WTO
Sebelumnya, pada April 2024, Joe Biden juga menyampaikan pernyataan xenofobia kepada Cina. Biden menyebutkan, “Mereka memiliki populasi lebih banyak orang yang pensiun dari pada angkatan kerja. Mereka tidak mengimpor apa pun… mereka xenofobia… tidak ada yang datang, yang lain masuk. Mereka punya masalah nyata.”
Kementerian Luar Negeri Cina kemudian mempertanyakan maksud ucapan Biden tersebut, yang menuduh Cina bersikap “xenofobia” dan curang dalam hubungan dagang.
Baca Juga:Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah PribadiAnggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian Kepala
“Kami hanya punya satu pertanyaan untuk AS, ‘Apakah kata-kata tersebut ditujukan untuk Cina atau AS sendiri?’,” kata Juru Bicara Kemenlu Cina Lin Jian dalam konferensi pers rutin pada Kamis, 18 April 2024 di Beijing seperti dikutip dari Antara.