“Untuk itu, kita harus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari pendudukan Israel dan menghentikan agresi di Gaza dan Tepi Barat.” “Kami ingin melihat komunitas internasional menghentikan eskalasi Israel di Jalur Gaza,” lanjutnya. “Kami ingin kembali ke rumah kami. Keluarga kami sangat sedih, tapi malam ini setelah pengumuman ini, kami melihat sebagian besar masyarakat kami bahagia.”
Beberapa keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza juga langsung memblokir Jalan Utama di Tel Aviv untuk menuntut pihak berwenang menyetujui kesepakatan untuk memulangkan orang-orang yang mereka cintai. Dalam wawancara yang disiarkan televisi dengan Channel 12 dan dibagikan secara online, ibu dari Matan Zangauker yang ditawan secara langsung berbicara kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengatakan bahwa dia harus menjadi “pemimpin” dan mencapai kesepakatan.
“Jika pemerintah dan perdana menteri kita melewatkan kesempatan ini, yang mungkin merupakan kesempatan terakhir saya untuk melihat Matan kembali ke rumah dan keluarga lain untuk melihat orang yang mereka cintai kembali ke rumah, saya akan membawa keluar semua warga Israel,” kata Einav Zangauker. “Jalanan akan terbakar, negara akan terbakar… Anda tidak bisa mempermainkan kehidupan masyarakat seperti ini.”
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Pemerintah Israel dilaporkan sedang mempelajari proposal gencatan senjata yang menurut Hamas telah diterima, kata seorang pejabat senior Israel seperti dikutip oleh kantor berita. “Usulan itu sudah kami terima dan sedang kami kaji. Bukan kerangka yang disepakati. Kami sedang memeriksanya,” kata pejabat itu kepada AFP tanpa menyebut nama.
Sementara militer Israel masih terus melakukan pemboman di timur Rafah selepas kabar dari Hamas. Setelah mengumumkan perintah evakuasi bagi 100 ribu warga di Rafah timur, serangan langsung dilakukan di lingkungan yang telah ditetapkan sebagai zona perang, ditandai dengan suar yang ditembakkan ke langit di wilayah timur Rafah.
Hal itu disusul pemboman tanpa henti terhadap rumah-rumah penduduk. Sebagian besar penduduk sudah mulai meninggalkan daerah di mana militer Israel berusaha mengerahkan lebih banyak pasukan. Saksi mata mengatakan mereka mendengar pergerakan tank militer Israel melintasi pagar pemisah Gaza dengan Israel.