Beberapa tahun kemudian, ketika Donald Trump, yang saat itu hanya seorang maestro real estate dan pembawa acara reality TV, menyebarkan teori konspirasi tentang Presiden Barack Obama. Hal itu merupakan gambaran mengerikan tentang apa yang akan terjadi dalam kampanye Trump, hingga ia menang menjadi presiden. Pandangan xenophobia menjadi salah satu prinsip utama Trumpisme.
Menurut Cambridge Dictionary, xenopbohia adalah ketidaksukaan atau ketakutan ekstrem terhadap orang asing, adat istiadat, atau agama, dan lain-lain (extreme dislike or fear of foreigners, their customs, their religions, etc).
Xenophobia adalah istilah luas yang dapat diterapkan pada ketakutan apa pun terhadap seseorang yang berbeda dari kita. Permusuhan terhadap orang luar sering kali merupakan reaksi terhadap rasa takut.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Xenofobia sering tumpang tindih dengan bentuk prasangka lain seperti rasisme dan homofobia, tetapi ada perbedaan penting. Jika rasisme, homofobia, dan bentuk diskriminasi lainnya didasarkan pada karakteristik tertentu, xenofobia biasanya berakar pada persepsi, anggota kelompok luar adalah orang asing.
Apakah xenofobia memenuhi syarat sebagai gangguan mental yang sah masih menjadi bahan perdebatan. Very Well Mind mewartakan, meskipun xenofobia dapat diekspresikan dengan berbagai cara, tanda-tandanya adalah:
1. Merasa tidak nyaman di sekitar orang-orang yang termasuk dalam “kelompok” yang berbeda.
2. Berusaha keras untuk menghindari area tertentu.
3. Menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, atau faktor eksternal lainnya.
4. Kesulitan menanggapi supervisor dengan serius atau berhubungan dengan rekan satu tim yang tidak termasuk dalam kelompok ras, budaya, atau agama yang sama.
Kebanyakan orang xenofobia tidak benar-benar fobia. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mendiskriminasi orang asing dan pendatang.
Orang yang mengekspresikan xenofobia biasanya percaya, budaya atau bangsanya lebih unggul, ingin menjauhkan imigran dari komunitasnya, dan bahkan mungkin melakukan tindakan yang merugikan mereka yang dianggap sebagai orang luar.
Baca Juga:Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah PribadiAnggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian Kepala
Xenophobia telah berperan dalam membentuk sejarah manusia selama ribuan tahun. Orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan keyakinan mereka bahwa budaya mereka lebih unggul untuk membenarkan perbudakan orang lain. Banyak negara di seluruh dunia memiliki sejarah sikap xenofobia terhadap orang asing dan imigran.