POLRES Bintan Kepulauan Riau menjamin kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan terus berlanjut.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kepri Kombespol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan penyidikan kasus ini berawal dari laporan Constantyn Barail selaku Direktur PT. Bintan Properti Indo pada Januari 2022 soal dugaan pemalsuan surat tanah.
Dari laporan ini, Satreskrim Polres Bintan lantas melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan. Dari 23 orang saksi diperiksa, diperoleh petunjuk adanya perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh beberapa orang saksi. “Termasuk PJ wali kota,” kata Pandra dalam konferensi pers di Bandar Seri Bentan, Ahad, 5 Mei 2024 seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Pandra menjelaskan dugaan tindak pidana pemalsuan surat tanah tersebut berlokasi di Kilometer 23, Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Dalam kasus ini, kata dia, Polres Bintan telah menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan, yang saat dugaan pidana ini terjadi menjabat Camat Bintan Timur, sebagai tersangka bersama dua orang lainnya berinisial MH (saat menjabat Lurah Sei Lekop), dan dan B (selaku juru ukur dalam penerbitan surat baru).
Selang beberapa hari kemudian, kata dia, Penyidik Satreskrim Polres Bintan melaksanakan gelar perkara di Polda Kepri, kemudian melakukan koordinasi dengan jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Bintan sekaligus mengirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) atas perkara tersebut.
Selanjutnya, dilakukan gelar perkara kedua di tingkat Polda Kepri untuk memastikan bahwa ketiga orang tersangka itu telah memenuhi unsur untuk dijadikan tersangka. “Dalam waktu dekat, ketiganya akan dilakukan pemeriksaan dengan status sebagai tersangka,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Bintan ABKP Riky Iswoyo menyampaikan bahwa pihaknya telah menyurati Kemendagri terkait status tesangka Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan yang merupakan pejabat negara. Surat tersebut dikirim Polres Bintan pada 3 Mei 2024.
“Saat ini kami tinggal menunggu jawaban atau respon dari Kemendagri, sehingga proses pemeriksaan terhadap Pj wali kota dapat dilakukan secepatnya,” ujarnya.
Kapolres menegaskan pihaknya terus berkomitmen akan menyelesaikan perkara tersebut sampai ke tingkat penuntut umum, sehingga akan tercipta kepastian hukum terhadap pelapor.