PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menentang pembungkaman pers sehubungan penutupan stasiun siaran Al Jazeera di Israel.
“PBB dengan tegas menentang keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers yang bebas memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric seperti dikutip Sputnik, Senin (6/5/2024).
Sebelumnya pada Minggu (5/6/2024), Pemerintah Israel menutup kantor Al Jazeera, dan menghentikan operasi saluran berita itu di Israel karena dianggap membahayakan keamanan.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dikutip Antara segera menandatangani perintah menutup kantor Al Jazeera di Israel, menyita peralatan siaran, memblokir situs, dan memutus saluran Al Jazeera dari perusahaan-perusahaan kabel dan satelit.
Karhi kemudian mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan otoritas Israel menggerebek kantor Al Jazeera di Yerusalem.
Ia menambahkan, petugas telah menyita sebagian peralatan saluran di kantor tersebut.
Jaringan berita yang berbasis di Qatar tersebut mengecam keras tindakan Israel yang melanggar hak asasi manusia dan hak dasar untuk mengakses informasi. (*)