Dalam sebuah konferensi pers Jaksa Manhattan mengatakan bahwa 280 penangkapan telah dilakukan di kampus Columbia dan Universitas New York (Cuny). Dicurigai ada “agitator luar”.
Namun profesor dan stasiun radio kampus yang dikelola mahasiswa, WKCR, mengatakan hanya ada mahasiswa di dalam gedung Hamilton Hall. Mahasiswa fakultas dan non-residen telah dilarang memasuki kampus sejak Selasa ketika perkemahan protes Solidaritas Gaza yang telah didirikan di halaman utama Columbia selama hampir dua minggu digerebek oleh NYPD dan dibongkar.
“Kejadian tadi malam menuntut banyak hal dari Sekolah Jurnalisme Columbia,” kata Dekan Jelani Cobb dalam sebuah email yang dikirim ke mahasiswa dan fakultas sekolah jurnalisme menanggapi peran WKCR.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
“Namun kami melihat secara nyata bagaimana dedikasi wartawan terhadap kebenaran membantu kita semua memahami apa yang dipertaruhkan di masa krisis,” tegasnya.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada para dosen dan staf yang bekerja tanpa kenal lelah hingga larut malam untuk memastikan keselamatan siswa kami, dan kelanjutan akses mereka ke kampus,” katanya lagi.
Ia mengatakan para mahasiswa jurnalisme Columbia kini menjadi bagian dari sejarah. Di mana mereka menderitakan kisah-kisah yang pantas didengar masyarakat global.
“Ketekunan Anda selama momen yang membingungkan dan menantang ini tidak dapat diremehkan. Anda menceritakan kisah-kisah yang pantas didengar oleh masyarakat global. Anda membantu sekilah ini mencapai misinya,” tambahnya.
Perlu diketahui pers juga dilarang memasuki kampus selama pendudukan dramatis tersebut. Ini membuat para siswa di sekolah jurnalisme Columbia mendirikan ruang redaksi sementara di Pulitzer Hall, sebuah gedung akademik tempat pemberian hadiah Pulitzer, yang terletak di seberang halaman dari Hamilton Hall.
Sementara itu, dalam pernyataan terbarunya Kamis malam waktu AS, Presiden AS Joe Biden memberi konferensi pers. Ia bersikeras bahwa “ketertiban harus ditegakkan” di kampus-kampus setelah berminggu-minggu kekacauan, bentrokan dengan polisi, dan penangkapan massal.
Biden, yang tetap bungkam ketika kerusuhan mahasiswa meluas, berbicara hanya beberapa jam saja. Ia mengatakan bahwa kebebasan berbicara dan supremasi hukum harus dihormati dalam protes di kampus-kampus atas perang Israel di Gaza.