Kemenangan Paslon 02 juga diartikan sebagai solidnya partai koalisi pengusungnya hingga mampu dan meraih kemenangan dipersembahkan untuk Paslon 02. Dengan demikian sudah jelas jika secara kekuatan politik internal solid dan dipastikan akan menjadi gerbong tangguh yang akan siap mengawal dan mempertahankan posisi politik Paslon 02 dari segala macam ancaman dan rongrongan partai non pemerintah.
Jadi, semestinya Prabowo Subianto paham bahkan dirinya dan juga pemerintahan barunya sudah kuat dan solid , siap bekerja serta mengamankan dan juga merealisasikan janji kampanye. Prabowo-Gibran sudah jelas ditopang juga oleh kekuatan politik grassroots yang kuat. Sebenarnya sudah tidak ada kekuatiran dan ketakutan untuk tancap gas membentuk pemerintahan baru serta menjalankan dengan baik dan benar.
Prabowo-Gibran tidak membutuhkan lagi patron atau partner politik lagi. Sudah cukup kekuatan politiknya diinternal koalisi dan juga kekuatan politik di parlemen. Justru harusnya Prabowo-Gibran sadar akan eksistensi politik yang wajib ada dan mereka berjuang sebagai bagian organ atau partisan penyeimbangan di luar pemerintahan.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Prabowo-Gibran harusnya sadar pemerintahan yang baik bukan mengelola dan menghimpun semua stage holder lainnya tetapi justru bagian penting dalam wilayah kesadaran pemerintahan yang bersih dan berdaulat membutuhkan oposisi yang bekerja penuh mengkritisi kebijakan pemerintah.
Tidak lagi ada kebutuhan politik kolektif untuk mengumpulkan para mantan presiden atau mantan jenderal. Urgensi pemerintah baru yang akan datang wajib fokus menjalankan janji kampanye dan juga urgensi kemanusiaan, sosial-budaya dan revitalisasi ekonomi kerakyatan.
Rakyat membutuhkan kerja nyata bukan kerja politik yang hanya sekedar melakukan seremonial dan pencitraan. Rakyat sudah bosan akan segala pencitraan dan juga kegiatan pemerintah yang tidak efektif dan produktif.
Ingat,saat ini ekonomi dalam posisi sulit, lapangan pekerjaan sedikit, inflasi menjadi hantu ekonomi yang serius, kemerosotan daya beli masyarakat dan merebaknya gejala sosial akibat meledaknya pengangguran.
Dukungan politik bagi Prabowo Subianto untuk memuluskan pembentukan “Presidential Clubs” justru datang dari banyak elite partai atau ketua relawan.
Jika disimak secara seksama bahwa dukungan tersebut justru menjadi catatan khusus bagaimana elite partai dan juga ketua relawan lebih memihak dan memilih kepentingan inklusif.