Situasi tahun 2024 ini diperkirakan bakal lebih parah. Analisis statistik baru mengenai interaksi antara El Nino dan kenaikan suhu global akibat perubahan iklim menyimpulkan, suhu dan kelembaban di daerah tropis pada 2024 ini diperkirakan akan memecahkan rekor tertinggi.
Prediksi tersebut, yang dibuat oleh para ilmuwan iklim di University of California, Berkeley, berlaku di sebagian besar wilayah dunia yang di garis khatulistiwa, termasuk India dan sebagian besar Afrika, Amerika Tengah dan Selatan serta Australia, hingga Florida dan Texas. Analisis dipublikasikan di Geophysical Research Letters pada 5 April 2024.
Para peneliti menyimpulkan, El Nino kuat hingga sangat kuat pada akhir 2023, yang diberi peringkat 2,0 pada Indeks Nino Oseanik, menunjukkan bahwa suhu bola basah maksimum di daratan tropis pada 2024 adalah 26,2 derajat celsius dan 68 persen peluang memecahkan rekor yang ada.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Analisis ini didasarkan pada pemahaman para ilmuwan saat ini mengenai dampak El Nino terhadap panas dan kelembaban tropis, khususnya suhu atmosfer beberapa kilometer di atas permukaan tanah mengendalikan seberapa panas dan lembabnya suhu di permukaan tanah. Suhu tingkat atas ini berada pada titik terpanasnya sekitar lima bulan setelah puncak El Nino yang terjadi pada Desember 2023.
Berdasarkan kajian ini, anomali suhu yang terjadi sepanjang April 2024, sangat mungkin berlanjut pada Mei 2024. Suhu bumi pada bulan ini diprediksi bakal melanjutkan rekor terpanas yang tren kenaikannya telah berlangsung sejak pertengahan 2023. (*)