SUHU sangat panas dan kelembaban yang tinggi telah memanggang sejumlah negara di Asia, menyebabkan penutupan ribuan sekolah dan meningkatkan risiko kematian. Tren kenaikan suhu yang telah terjadi sejak setahun terakhir ini merupakan kombinasi dari dampak El Nino dan pemanasan global yang diperkirakan bakal mencapai rekor tertinggi secara global pada 2024.
Paparan suhu panas lebih dirasakan negeri tetangga. Pada Minggu (28/4/2024), Filipina mengumumkan penangguhan kelas tatap muka di semua sekolah negeri selama dua hari setelah hari panas yang memecahkan rekor. Badan Meteorologi Filipina memperingatkan indeks panas telah mencapai 45 derajat celsius, dikategorikan sebagai ”berbahaya”, dan berpotensi menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan panas seperti serangan panas. Di Thailand, sedang dilanda gelombang panas ekstrem dengan suhu melonjak hingga mencapai rekor di beberapa daerah. Pihak berwenang memperingatkan cuaca yang lebih buruk dalam beberapa hari mendatang.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand melaporkan sebanyak 30 orang tewas sepanjang tahun ini akibat sengatan panas atau heatstroke di negara itu.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Lebih dari tiga lusin distrik di 77 provinsi di Thailand telah mengalami rekor suhu panas tertinggi pada April, yang umumnya merupakan bulan terpanas sepanjang tahun, dengan suhu tertinggi baru yang memecahkan rekor sejak tahun 1958.
“Suhu telah mencapai 40 derajat Celcius di 26 provinsi pada bulan April,” menurut data dari Departemen Meteorologi Thailand.
Provinsi Lampang di utara sejauh ini mengalami suhu tertinggi pada tahun 2024 sebesar 44,2 derajat C, hanya sedikit dibandingkan suhu tertinggi yang pernah tercatat di Thailand (44,6 derajat C) yang terakhir terjadi pada tahun 2016 dan 2023.
Penggunaan listrik di Thailand melonjak ke rekor tertinggi lainnya yaitu 36.699MW pada tanggal 29 April di tengah melonjaknya suhu, menurut data di situs web regulator energi negara.
Ini adalah ketiga kalinya permintaan melonjak dalam waktu sekitar satu minggu. Badan cuaca Thailand menyarankan masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dalam jangka waktu lama karena suhu maksimum di sebagian besar wilayah diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius pada 30 April.
Indeks panas merupakan ukuran suhu yang memperhitungkan kelembapan, kecepatan angin, dan faktor-faktor lainnya, terdaftar di atas 52 derajat C dan “sangat berbahaya” pada tanggal 30 April, menurut sebuah posting Facebook oleh pemerintah kota.