Ribuan penduduk Kota Ramallah juga berkumpul pada Kamis (2/11/2017) untuk aksi damai di jalanan, dan “bergerak menuju pusat-pusat kebudayaan Inggris”. Mahmoud Abbas mendukung acara tersebut. Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, ia menyatakan bahwa Deklarasi Balfour adalah awal dari 100 tahun pengusiran dan pendudukan atas bangsanya. Inggris seharusnya menebus kesalahannya, kata Abbas, bukan merayakan. Abbas mengungkapkan hal yang sama di dalam kolomnya yang dimuat Guardian pada Rabu (1/11/2017).
Sejumlah pendemo juga berkumpul di gedung konsulat Inggris di Yerussalem timur. Anak-anak sekolah menengah yang jadi peserta aksi menulis surat dan menyerahkannya ke pihak konsulat. Isinya menyatakan bagaimana perasaan mereka terkait deklarasi. Lainnya mengumpulkan tanda tangan hingga jumlahnya mencapai 100.000 dari orang-orang yang turut simpatik. Pendemo meneriakkan yel-yel semisal “Keadilan, kekuatan, kebebasan: negara kita adalah Palestina!”
Di Afrika Selatan, ratusan orang berkumpul di depan gedung kedutaan besar Israel di Kota Pretoria pada 2 November kemarin. Massa aksi mengenakan kaos merah dan meneriakkan seruan penghentian praktik pembersihan etnis terhadap orang-orang Palestina. Mereka menari dan menyanyi dalam semangat anti-kolonialisme modern sembari mendapat penjagaan ketat dari aparat.
“Pergi bersama politik pemisahanmu Israel, pergi!” teriak mereka.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Sayangnya suara-suara ini tak sejalan dengan sikap Perdana Menteri Inggris kala itu, Theresa May. 100 tahun Deklarasi Balfour ia rayakan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diundang untuk makan malam bersama di Lanchaster House, London, demikian yang dilaporkan BBC News.
Berbeda dengan tokoh Partai Buruh Jeremy Corbyn yang pro-Palestina dan menolak segala bentuk kolonialisme, May memilih untuk bersimpati pada Israel. Deklarasi Balfour ia dukung, dan ia bangga menjadi bagian dari pemerintahan negara yang dulu pernah menggagasnya. (*)