“Dari total 2.700 mereka sudah mulai 500 hektar pertama, sudah kelihatan kalau dari jalan tol gerak pembangunannya,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa produsen mobil listrik terbesar di dunia BYD bakal membangun pabrik di kawasan ini.
Sudah terdapat kesepakatan dengan BYD sebagai salah satu tenant.
“Sekarang sedang final negotiations. Mudah-mudahan jadi masuk kawasan Rebana. Kalau BYD masuk itu game changer bagi Jawa Barat,” ujar Bernardus.
Baca Juga:Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RATKasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah Pribadi
Lalu selain itu terdapat Taifa Industrial Park, yang akan membangun sebuah ekosistem industri dari Taiwan dalam satu kawasan.
Di kawasan Taifa Industrial Park ini terdapat produsen speaker kelas dunia, JBL dan Harman Kardon.
“OEM (Original Equipment Manufacture)nya itu semua diproduksi di Rebana, di sini, baru diekspor ke seluruh dunia kemudian balik lagi ke market kita,” jelasnya.
Kawasan Rebana akan menjadi koridor ekonomi baru setelah Bekasi Cikarang. Laju pertumbuhan investasi di Kawasan Rebana tahun 2023 mencapai 8,5 persen.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Rebana tahun 2023 mencapai 5,81 persen, meningkat jauh dari tahun 2022 yaitu sebesar 4,78 persen
“Untuk bisa menjadi kutub pertumbuhan baru Jawa Barat, maka kita harus tumbuh di angka 7 persen, jauh di atas rata-rata nasional.Ini yang menjadi PR kami, bagaimana kami bisa bekerja membantu Pak Walikota, Pak Bupati untuk meningkatkan potensi yang ada di wilayah kita,” kata Bernardus.
Pengembangan 13 Kota Baru di Kawasan Rebana meliputi Cipali Subang Barat (10,408 Ha), Butom (4,092 Ha), Tukdana (563 Ha), Patrol (4,141 Ha), Cipali Subang Timur (4,806 Ha), Losarang (6,710 Ha).
Baca Juga:Anggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian KepalaAnalisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan Contraflow
Kemudian Cirebon (1,815 Ha), Kertajati-Jatitujuh (4,895 Ha), Cipali Indramayu (2,875 Ha), Krangkeng (3,452 Ha), Balongan (2,122 Ha), Patimban (542 Ha), dan Jatiwangi (972 Ha). (*)