“Saya kira punya potensi elektabilitas tinggi karena merupakan istri tokoh Jawa Barat. Setidaknya terbukti sukses dalam Pileg meraih suara besar. Dari situ bisa kita baca Atalia memiliki potensi dalam Pilwakot,” kata Imam.
Kehadiran Atalia dinilai mendorong perolehan suara Golkar di Jawa Barat I dan mengantongi 234.065 suara di dua daerah pemilihan, yakni Kota Bandung dan Cimahi. Di Kota Bandung, Atalia mengantongi 193.665 suara semnetara Kota Cimahi sebanyak 40.400 suara. Angka ini mengalahkan perolehan suara kader senior partai, termasuk Wakil Ketua Partai Golkar Nurul Arifin. Nurul Arifin yang merupakan petahana hanya bisa meraup total suara 63.203 suara di dua daerah.
Suara Atalia melebihi perolehan suara total Partai Gerindra yang berada di peringkat ketiga dengan angka 215.807 suara. Namun suara Atalia sendiri belum mampu mengalahkan PKS yang mengantongi suara total 360.248 suara. Akan tetapi, suara Atalia sendiri bisa mengalahkan kandidat terkuat di PKS, Ledia Hanifa yang hanya 131.455 suara. Ledia saja hanya mengantongi 98.833 suara di Kota Bandung.
Baca Juga:Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah PribadiAnggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian Kepala
Basis massa Atalia dinilai sudah terbukti kuat dalam pileg. Sebab itu, Imam menilai Golkar memaksakan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar dan Atalia jadi Walikota Bandung. Tetapi langkah tersebut dinilai akan menimbulkan dinasti politik di Jawa Barat.
Sementara itu, Analis politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai perolehan suara Atalia di Jawa Barat 1 merupakan bukti konkret elektabilitas istri Ridwan Kamil di Bandung. Popularitas Atalia aktif di PKK menjadi daya tarik tersendiri.
“Menurut saya, ini sebuah track record yang tidak bisa dianggap enteng. Kalau kita coba hitung di Bandung sendiri tidak ada tokoh lain yang kemudian selevel Bu Atalia. Baik itu dari sisi popularitas dan elektabilitas,” kata Kunto.
Namun, peluang Atalia menang menjadi wali kota tidak mudah. Alasannya, Kota Bandung masih menjadi basis suara PKS. Jumlah kursi di DPRD Kota Bandung dan perolehan suara PKS dalam hasil pileg 2024 kemarin masih cukup besar.
Kunto menilai pengaruh tidak menjadi faktor determinan dalam pilkada. Ketokohan lebih menjual sehingga Atalia masih mungkin menang. Selain itu, Koalisi Indonesia Maju Bandung bisa saja mengusung Atalia, yakni Golkar, Gerindra, dan PAN.