“Jarang tapi ada, tidak seaktif di Jawa, tidak seaktif di Sumatera, tidak seaktif di daerah Bali dan timur itu. Seperti Sulawesi itu aktif karena di sana ada batas lempeng yang cukup aktif, Halmahera, Papua itu aktif, tapi memang Kalimantan itu memang tenang tapi bukan berarti 100 persen tidak ada. Ada potensi tapi tidak sebanyak potensi di daerah lain,” ungkapnya.
Dia pun meminta stakeholder terkait menyusun langkah mitigasi secara matang untuk kemudian dikoordinasikan dengan tim teknis lapangan. Kaitannya dengan pemenuhan standar kualitas bangunan yang tahan gempa.
Di sisi lain, Gayatri juga meminta para stakeholder terkait untuk memahami karakter tanah di Kalimantan. Dia mengingatkan struktur tanah Kalimantan yang didominasi gambut tentu berbeda dengan kawasan di Pulau Jawa.
Baca Juga:Anggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian KepalaAnalisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan Contraflow
“Kekompakan tanahnya juga berbeda sehingga desain dari bangunan harus disesuaikan. Setiap daerah itu kan ada karakter, misalnya untuk pembangunan di daerah yang tanah tipe tanahnya gambut dengan tipe tanah batuan keras itu tentu saja berbeda tapi itu sudah ranahnya desain geologi teknik,” jelasnya. (*)