Jaga ‘Kewarasan’ Demokrasi, Pentolan Relawan Ganjar Pranowo Ajak Relawan 01 dan 03 Bangun Koalisi Bersama

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Instagram. in
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Instagram. instagram/cakiminwow
0 Komentar

Sementara PDI Perjuangan dan PKS diyakini bakal tetap menjadi oposisi atau kekuatan penyeimbang di parlemen.Kendati demikian, Heru menyebut pihaknya mengajak semua anggota Relawan Ganjar Pranowo (RGP2024) berkoalisi dengan relawan-relawan kubu paslon 01 dan 03 demi membentuk pemerintahan yang kuat lantaran banyak program besar yang akan dijalankan.

Akan tetapi politikus PAN ini, bilang keputusan soal itu akan dibahas dalam waktu dekat. Yang pasti, kata Heru, menjadi oposisi atau koalisi sama-sama terhormat.

Relawan Ganjar Pranowo (RGP2024), katanya, akan terus menampung pertimbangan dan menjalin komunikasi dengan relawan kubu paslon 01 dan 03.

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

“Kami akan terus menampung seluruh pemikiran, pertimbangan dan berbagai perkembangan komunikasi-komunikasi yang internal maupun eksternalnya,” ujar alumnus UGM 1996 ini.

Imbuh dia, Prabowo-Gibran membutuhkan dukungan partai politik lain untuk memperkuat pemerintahannya ke depan dan yang utama menguasai parlemen.

Sebab bagaimanapun, posisi politik di parlemen harus tetap dijaga agar program-program andalan yang dijanjikan Prabowo-Gibran ketika kampanye lalu bisa terlaksana tanpa hambatan.

“Peluang PKB dan Nasdem sangat besar untuk masuk, sementara PDIP tidak akan semudah itu,” ujarnya.

Adapun PDI Perjuangan – yang menjadi pengusung Ganjar-Mahfud – menurut Heru, tersandera oleh sikap para elite partai yang selama ini kencang dan vulgar menyuarakan kecurangan pemilu.

Sepanjang Megawati Soekarnoputri yang menjadi penentu atas arah politik PDIP, sangat mungkin untuk mengambil peran sebagai oposisi, kata Heru.

Ini karena gestur politik Megawati sekarang hampir sama dengan yang dia lakukan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2014.

Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI

“Jadi di antara partai-partai yang hendak masuk ke koalisi, PDIP punya beban psikologis besar dibanding PKB dan Nasdem.”

“Politik itu evolusioner, sama kayak Pak Jokowi meninggalkan PDIP itu kan evolusioner. Tak masuk dalam barisan koalisi pemerintah tidak berarti membuat posisi PDIP menjadi “tidak terhormat”.

Justru peran di luar pemerintahan, katanya, sangat penting untuk menjaga demokrasi yang sehat dan kuat.Toh, sambungnya, PDIP sudah pernah menjalankan peran sebagai oposisi pada kepemimpinan SBY dua periode.

“Bukan suatu yang mengagetkan [jadi oposisi].”

0 Komentar