SIDANG pidana yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Donald Trump dijadwalkan untuk pembukaan pernyataan minggu depan setelah seleksi juri akhir berakhir Jumat, meninggalkan kandidat presiden Partai Republik itu menghadapi beberapa minggu kesaksian yang tidak ramah yang akan menutupi kampanye Gedung Putihnya.
Tonggak sejarah pada Jumat dalam sidang pidana pertama seorang mantan atau saat ini presiden AS tersebut bersamaan dengan seorang pria membakar diri di luar gedung pengadilan Manhattan.
Pembakaran diri tersebut tampaknya tidak ada hubungannya dengan kasus Trump. Otoritas mengatakan pria tersebut berada di rumah sakit dalam kondisi kritis dan membawa pamflet yang merujuk pada teori konspirasi yang tidak terkait.
Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024
Juri lengkap terdiri dari 12 orang New Yorker dan enam juri cadangan baru saja selesai saat insiden terjadi di jalanan di luar gedung tempat mantan presiden dan kandidat Partai Republik untuk November duduk di lantai 15.
Hakim Juan Merchan telah mengatakan pembukaan pernyataan dalam sidang Trump akan dimulai Senin.
Trump telah menyatakan tidak bersalah atas 34 tuduhan penipuan bisnis sebagai bagian dari rencana untuk menutupi uang imbalan diam yang dibayarkan kepada bintang porno sehingga cerita tersebut tidak akan terungkap tepat sebelum pemilihan presiden 2016, di mana dia mengalahkan Hillary Clinton.
Kesulitan memilih juri yang netral, yang juga harus dapat menyisihkan waktu hingga dua bulan, terlihat jelas sepanjang proses seleksi minggu ini.
Dua perempuan dalam kelompok puluhan warga New Yorker biasa yang disaring untuk slot juri terakhir pada Jumat tiba-tiba menangis saat mereka menjawab pertanyaan tajam dari pengacara.
“Maaf. Saya pikir saya bisa melakukannya,” kata salah satu yang kemudian dilepaskan oleh Merchan. “Ini jauh lebih stres daripada yang saya kira.”
Trump mengeluarkan pernyataan marah di pagi hari tentang apa yang ia sebut “sangat tidak adil” perintah diam sebagian yang diberlakukan oleh Merchan untuk mencegahnya menggunakan kehadiran media yang kuat untuk menyerang saksi, jaksa, dan kerabat staf pengadilan.
Baca Juga:Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUI
“Hakim harus mencabut perintah diam ini,” kata Trump, yang memiliki sejarah panjang, termasuk ketika menjadi presiden, dalam membuat pernyataan ancaman atau penghinaan terhadap lawan-lawan pribadi dan publiknya.